Soal Pilihan Ganda Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 5 Menghormati Perbedaan Budaya dan Agama dalam Kehidupan Sehari-hari
Sekolahmuonline.com - Soal Pilihan Ganda Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 5 Menghormati Perbedaan Budaya dan Agama dalam Kehidupan Sehari-hari. Berikut ini adalah soal mata pelajaran Pendidikan Pancasila untuk SD/MI Kelas VI Bab 5 Menghormati Perbedaan Budaya dan Agama dalam Kehidupan Sehari-hari lengkap degan kunci jawabannya. Silakan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat.
Pesan: Usahakan menjawab soal sendiri terlebih dahulu. Jika menemukan kesulitan, silakan melihat kunci jawaban yang sudah sekolahmuonline sediakan. Kunci jawaban ada di akhir soal.
Jawabalah soal-soal di bawah ini dengan memilih huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar dan tepat!
1. Apa makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika?
a. Persaingan antar budaya
b. Kesatuan dalam keberagaman
c. Kesamaan budaya dan agama
d. Keunikan setiap suku
2. Apa yang diatur dalam Pasal 28C ayat (1) UUD NRI Tahun 1945?
a. Hak untuk berserikat dan berkumpul
b. Hak untuk mengembangkan diri dan memperoleh pendidikan
c. Hak untuk memeluk agama
d. Hak untuk mengubah kewarganegaraan
3. Bagaimana cara kalian menghormati perbedaan budaya di sekolah?
a. Mengabaikan teman yang berbeda budaya
b. Memaksa teman mengikuti budaya kita
c. Berteman tanpa membedakan budaya
d. Menyendiri dari teman yang berbeda budaya
4. Mengapa penting untuk memiliki sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari?
a. Untuk memenangkan perdebatan
b. Untuk menghindari konflik dan menciptakan kedamaian
c. Untuk menjadi lebih kuat dari orang lain
d. Untuk mendapatkan keuntungan pribadi
5. Apa yang dimaksud dengan norma kesopanan?
a. Aturan yang mengatur cara berpakaian
b. Aturan yang bersumber dari masyarakat mengenai sopan santun
c. Aturan yang mengatur cara beribadah
d. Aturan yang mengatur kegiatan sehari-hari
6. Apa yang harus dilakukan jika ada teman berbeda agama di sekolah?
a. Mengabaikannya
b. Memaksanya untuk mengikuti agama kita
c. Menghormatinya dan membantu jika perlu
d. Menghindarinya
7. Apa yang dimaksud dengan etnosentrisme?
a. Menghargai semua budaya
b. Menganggap budaya sendiri lebih baik dari yang lain
c. Berpihak pada semua budaya
d. Menolak semua budaya
8. Bagaimana kalian dapat menjaga kerukunan dalam keluarga?
a. Saling menghormati dan menghargai keberagaman
b. Mengkritik hobi anggota keluarga lain
c. Memaksakan kebiasaan kita kepada orang lain
d. Mengisolasi diri dari keluarga
9. Apa manfaat dari keberagaman budaya dan agama di Indonesia?
a. Menyebabkan banyak perpecahan
b. Menjadi kekayaan dan keunggulan bangsa
c. Membuat komunikasi lebih sulit
d. Mengurangi kekuatan bangsa
10. Apa yang dimaksud dengan sikap stereotipe?
a. Menghormati dan menghargai semua orang
b. Memiliki prasangka negatif terhadap budaya lain
c. Berpikir positif tentang semua budaya
d. Mencampuradukkan semua budaya
11. Apa bentuk toleransi yang sering dirasakan saat hari besar keagamaan?
a. Peningkatan pekerjaan rumah
b. Hari libur nasional
c. Mengurangi jam sekolah
d. Meningkatkan jam belajar
12. Mengapa penting untuk tidak bersikap intoleransi?
a. Untuk membuat teman merasa tidak nyaman
b. Untuk menciptakan kerukunan dan persatuan
c. Untuk mempromosikan budaya sendiri
d. Untuk mendapatkan lebih banyak teman
13. Apa yang dapat kalian lakukan untuk menghormati keberagaman di masyarakat?
a. Memisahkan diri dari tetangga
b. Menghadiri kegiatan budaya dan membantu tetangga yang membutuhkan
c. Mengkritik budaya lain
d. Menghindari semua kegiatan masyarakat
14. Apa yang dimaksud dengan toleransi dalam keberagaman budaya dan agama?
a. Menolak semua budaya lain
b. Mencampuradukkan semua ajaran agama
c. Menghormati perbedaan tanpa mencampuradukkan ajaran
d. Mengabaikan semua perbedaan
15. Bagaimana sikap kalian terhadap teman yang berbeda budaya dan agama di sekolah?
a. Mengganggunya
b. Menghormati dan belajar bersama
c. Menghindarinya
d. Memaksanya mengikuti budaya kita
16. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2020, hanya 61‒62% generasi muda yang menggunakan bahasa daerah di lingkungan keluarga. Karena tidak adanya pembiasaan di lingkungan keluarga dan latar belakang orang tua yang berbeda, makin banyak generasi muda yang tidak menggunakan bahasa daerah. Jika ayahmu berasal dari suku Jawa dan ibumu berasal dari suku Batak, bagaimana kamu menyikapi hal tersebut?
A. Tidak perlu belajar bahasa Jawa dan Batak, tetapi lebih mengutamakan belajar bahasa Indonesia karena itu adalah toleransi dalam keberagaman budaya.
B. Menggunakan bahasa Indonesia serta hanya belajar bahasa Jawa karena lebih mudah dipelajari dan mengikuti bahasa daerah Ayah.
C. Menggunakan bahasa Indonesia serta hanya belajar bahasa Jawa karena lebih mudah dipelajari dan mengikuti bahasa daerah Ibu
D. Menggunakan bahasa Indonesia, tetapi berusaha mempelajari dan mempraktikkan bahasa Jawa dan bahasa Batak untuk melestarikan bahasa daerah.
17. Kelas VI SD Persahabatan memiliki siswa dengan agama beragam. Ada 20 siswa beragama Islam, 5 siswa beragama Katolik, dan 3 siswa beragama Khonghucu. Dengan kondisi kelas seperti itu, siswa yang berhak dalam pencalonan ketua kelas adalah ….
A. siswa beragama Islam karena jumlahnya lebih banyak
B. semua siswa berhak menjadi calon ketua kelas karena semua memiliki hak yang sama
C. siswa beragama Katolik karena berada di antara jumlah paling sedikit dan paling banyak
D. siswa beragama Khonghucu karena jumlahnya sedikit sehingga diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin kelas
18. Dalam agama Hindu, terdapat anjuran bagi umat untuk tidak mengonsumsi daging sapi. Suatu hari, ada teman kalian yang beragama Hindu datang ke rumah. Kebetulan, ibumu sedang memasak bakso sapi. Tindakan yang akan kamu lakukan untuk menghargai agama temanmu adalah ....
A. langsung menghidangkan dan mempersilakannya makan bakso sapi
B. menanyakan apakah temanmu bersedia memakan bakso sapi
C. mencarikan pilihan makanan lainnya
D. membujuk temanmu untuk mencicipi bakso sapi yang telah dihidangkan
19. Izul berasal dari Sumatra Barat. Sesuai tradisi, keluarganya selalu menyajikan makanan pedas. Suatu hari Sedi berkunjung ke rumah Izul untuk mengerjakan tugas kelompok. Saat makan siang, Izul menghidangkan masakan yang pedas, sedangkan Sedi tidak terbiasa dengan masakan pedas. Tindakan yang sebaiknya Sedi lakukan adalah ....
A. menyampaikan ketidaksukaannya terhadap makanan pedas
B. mencicipi sedikit makanan untuk menghormati tuan rumah
C. memaksakan diri memakan hidangan pedas
D. meminta Izul menyediakan pilihan makanan lainnya
20. Upacara adat rambu solok atau disebut aluk rambu solok adalah salah satu tradisi suku Toraja. Upacara adat tersebut merupakan upacara adat pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada seseorang yang sudah meninggal. Upacara adat ini mengeluarkan biaya cukup tinggi karena dilakukan selama beberapa hari dan biasanya disertai penyembelihan kerbau, sapi, dan babi, yang dagingnya dibagi-bagikan kepada warga sekitar.
Jika kalian berasal dari Aceh atau Bali dan pada saat itu berada di Toraja, sikap toleransi yang dapat dilakukan adalah ….
A. tidak peduli dengan upacara adat tersebut karena tidak sesuai dengan ajaran agama dan kebiasaan suku kalian
B. ikut hadir mendokumentasikan kegiatan tersebut karena menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia, tetapi tidak ikut makan sajian daging sembelihannya
C. ikut hadir mendokumentasikan dan ikut makan sajian yang diberikan dalam upacara adat tersebut, baik daging kerbau, sapi, ataupun babi sebagai bentuk sikap toleransi
D. mendokumentasikan dan melakukan live streaming di akun media sosial sambil membandingkan dengan upacara adat kematian dari daerah sendiri, kemudian mengomentari bahwa upacara adat daerah sendiri lebih bagus
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 5 Menghormati Perbedaan Budaya dan Agama dalam Kehidupan Sehari-hari
1. b
2. b
3. c
4. b
5. b
6. c
7. b
8. a
9. b
10. b
11. b
12. b
13. b
14. c
15. b
16. d
17. b
18. b
19. b
20. b
Pembahasan Soal-soal di atas silakan baca pada materi Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD/MI Bab 5 Menghormati Perbedaan Budaya dan Agama dalam Kehidupan Sehari-hari berikut ini:
Materi Pendidikan Pancasila Kelas 6 Bab 5 Menghormati Perbedaan Budaya dan Agama dalam Kehidupan Sehari-hari
Kalian tentu sudah hafal semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan tahu maknanya. Beberapa kebinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah budaya dan agama. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mempunyai hak dan kewajiban terkait agama dan budaya masing-masing, bahkan salah satu norma yang berlaku di masyarakat adalah norma agama.
Pasal 28C ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa, “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”
Pasal 28E ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa, “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”
Kita memiliki hak untuk menganut agama dan mengembangan budaya, tetapi hak yang kita miliki juga dimiliki oleh orang lain.
1. Bagaimana kalian melaksanakan hak dan kewajiban dalam mengembangkan budaya?
2. Di antara norma yang berlaku di masyarakat, bagaimana penerapan norma agama di lingkungan kalian?
3. Bagaimana penerapan norma kesopanan di lingkungan masyarakat kalian?
Norma kesopanan yang bersumber dari masyarakat menjadi salah satu budaya yang melekat pada masyarakat tersebut. Mari ingat-ingat kebiasaan di masyarakat kalian. Bagaimana sikap dan ucapan kalian ketika lewat di depan orang yang lebih tua atau akan bertamu di rumah orang?
Sesuai dengan pasal 28E dan 28C UUD NRI Tahun 1945, kalian memiliki hak untuk menganut agama dan mengembangkan budaya, termasuk juga hak mengembangkan bahasa daerah. Kita harus menghormati dan menghargai perbedaan budaya dan agama yang ada di sekitar kita. Pada bab ini, kalian akan diajak untuk bersikap toleran terhadap keberagaman budaya dan agama sebagai wujud negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
A. Menjaga Keberagaman Budaya dan Agama ga Keberagaman Budaya dan Agama
1. Indahnya keberagaman Budaya dan Agama
Dalam keseharian, bahasa apa yang biasa kalian gunakan di rumah? Apakah kalian menggunakan bahasa daerah? Pernahkah kalian menonton tarian daerah? Pernahkah kalian memakai pakaian adat? Bagaimana jika teman kalian berbicara dengan bahasa daerah yang berbeda dan sulit kalian pahami?
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk; penduduknya beragam budaya, suku, bahasa, adat, agama, ras, dan sebagainya. Apakah kalian sudah mengetahui macam-macam budaya di Indonesia?
Wilayah Indonesia sangat luas. Budaya Indonesia sangat beragam karena dipengaruhi oleh kondisi negara yang wilayahnya berupa kepulauan dengan kondisi alam berbeda-beda. Setiap daerah memiliki budayanya masing-masing, di antaranya tarian daerah, baju adat, rumah adat, makanan khas, senjata khas, lagu daerah, alat musik daerah, dan bahasa daerah. Bagaimana dengan budaya daerah kalian? Apakah kalian tahu budaya daerah kalian?
Selain budaya yang beragam, Indonesia juga memiliki penganut agama dan kepercayaan yang beragam. Setidaknya ada enam agama yang resmi diakui oleh negara, yaitu Islam, Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, dan Khonghucu. Negara
Indonesia juga mengakui aliran kepercayaan. Bagaimana kalian melaksanakan ajaran agama kalian? Apakah kalian memiliki teman yang berbeda agama?
Keberagaman budaya, agama, dan kepercayaan sesungguhnya merupakan kekuatan dan keunggulan yang menjadi kekayaan Indonesia. Bagaimana sikap kalian jika ada keluarga, teman, atau tetangga yang berbeda budaya dan agama? Pernahkah kalian melihat atau membaca bagaimana perbedaan itu menjadi sarana persatuan, bukan permusuhan? Apa manfaat keberagaman
budaya dan agama yang kalian rasakan dalam kehidupan sehari-hari?
Bolehkah kalian berprasangka negatif terhadap budaya dan agama lain? Sikap berprasangka negatif sering disebut sebagai sikap stereotipe. Bolehkah
kalian bersikap etnosentrisme, yaitu merasa budaya dan agama sendiri adalah yang paling baik dan memandang rendah budaya dan agama orang lain? Adakah sikap lain yang harus dihindari dalam keberagaman budaya dan agama?
Untuk menghindari sikap negatif atas keberagaman, kalian harus memiliki
sikap toleransi terhadap perbedaan budaya ataupun agama yang ada di
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), istilah toleransi dimaknai sebagai sikap toleran, yaitu menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Jika setiap warga memiliki sikap toleran, niscaya akan tercipta kehidupan yang damai serta saling menghargai dan menghormati.
Memiliki sikap toleransi budaya tidak berarti melupakan budaya sendiri
dan hanya mempelajari budaya lain. Demikian juga dalam toleransi agama,
kita tidak boleh mencampuradukkan ajaran agama atau ikut beribadah
dengan tata cara agama lain. Toleransi beragama dapat kalian lakukan dengan
menghormati teman yang berbeda agama dan membantu saat mereka
membutuhkan. Pemerintah Indonesia pun melakukan sikap toleransi atas
agama dan budaya yang ada. Salah satu bentuk toleransi agama yang sering
kalian rasakan adalah hari libur pada hari besar keagamaan tertentu.
Membiasakan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari berarti tidak boleh bersikap intoleransi, yaitu pilih kasih atau diskriminasi terhadap teman yang berbeda suku, budaya, dan agama. Salah satu upaya yang dilakukan agar bangsa Indonesia memiliki sikap toleransi yang baik adalah dengan membiasakan sikap tersebut di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan demikian, perbedaan budaya dan agama tidak akan menjadi suatu masalah. Sebaliknya, agama dan budaya yang beragam justru menjadi kekayaan bangsa yang memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
Berapa orang yang tinggal di rumah kalian? Apakah semua anggota keluarga kalian memiliki kebiasaan, hobi, atau pekerjaan yang sama? Lingkungan keluarga akan terasa hangat, damai, dan rukun apabila semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai keberagaman yang ada. Berikut ini contoh tindakan menghormati keberagaman dalam keluarga.
1. Menghormati dan melaksanakan nasihat orang tua.
2. Tidak mengganggu anggota keluarga lain melakukan hobi atau pekerjaannya.
3. Menghargai perbedaan usia di antara anggota keluarga, misalnya kakak harus menyayangi adik dan adik harus menghormati kakak.
Bagaimana cara kalian menjaga kerukunan dalam keluarga dengan orang tua dan kakak atau adik? Kalian bisa saling bercerita dengan teman di kelas.
Coba kalian ingat teman-teman di sekolah. Apakah teman-teman kalian di kelas atau sekolah berasal dari kampung atau desa yang berbeda-beda? Apakah mereka memiliki karakter yang berbeda? Apakah di sekolah ada teman yang berbeda agama? Bagaimana sikap kalian jika ada teman di sekolah yang berbeda budaya dan agama?
Berikut ini beberapa sikap yang dapat kalian lakukan dalam menghormati keberagaman budaya dan agama di sekolah.
1. Berteman dengan semua teman tanpa membedakan suku, ras, budaya, ataupun agama mereka.
2. Melaksanakan piket kelas bersama teman kelompok sesuai jadwal.
3. Tidak melakukan perundungan terhadap teman yang berbeda.
4. Bersedia belajar kelompok atau mengerjakan tugas prakarya dengan semua teman.
Selain contoh-contoh tersebut, kalian bisa memberikan contoh lain sikap menghormati perbedaan budaya, agama, dan kepercayaan di sekolah.
Bagaimana tanggapan kalian tentang gambar ilustrasi tersebut? Adakah aktivitas serupa yang dilakukan di lingkungan kalian? Selanjutnya, kapan dan bagaimana terakhir kali kalian ikut bekerja bakti atau bekerja sama di lingkungan tempat tinggal kalian?
Toleransi di lingkungan masyarakat yang berbeda budaya, agama, dan kepercayaan menjadi hal yang sangat penting dilaksanakan agar tercipta kerukunan, kedamaian, dan kenyamanan. Berikut ini beberapa contoh toleransi keberagaman budaya dan agama di lingkungan masyarakat.
1. Membantu tetangga yang terkena musibah atau punya hajat tanpa melihat latar belakang suku, budaya, atau agamanya.
2. Menghadiri kegiatan upacara adat di lingkungan tempat tinggal.
3. Menonton pertunjukan budaya dari daerah lain.
4. Tidak mengganggu tetangga yang sedang beribadah.
Sikap apa yang pernah kalian lakukan sebagai bentuk menghormati budaya, agama, dan kepercayaan di lingkungan masyarakat?
Toleransi dalam keberagaman budaya dan agama di masyarakat tidak berarti kalian boleh mengikuti peribadatan atau tata cara berdoa umat agama lain. Sikap toleran yang kalian lakukan adalah membiarkan umat agama lain beribadah dengan tenang tanpa gangguan.
2. Toleransi dalam Keberagaman Budaya dan Agama
Setelah membaca materi tentang keberagaman budaya dan agama serta beberapa contoh sikap menghormati keberagaman, kalian akan melaksanakan aktivitas belajar secara individu ataupun kelompok untuk lebih memahami sikap toleransi dengan menghormati keberagaman budaya dan agama.
B. Mengajak Teman Bersikap Toleran terhadap ajak Teman Bersikap Toleran terhadap Keberagaman Budaya dan Agama eberagaman Budaya dan Agama
Ayo, Menulis
1. Pentingnya Toleransi dalam Keberagaman Budaya dan Agama
Pada bagian ini, kalian diminta untuk membuat cerita singkat dengan tema pentingnya toleransi budaya dan agama di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Cerita kalian buat dengan ketentuan berikut.
1. Cerita dapat diketik, ditulis tangan, atau berupa poster/gambar.
2. Cerita yang sama disusun menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah asal orang tua kalian.
3. Cerita yang menarik bisa dipajang pada papan kelas atau mading sekolah
Ayo, Menemukan
2. Bangga dengan Keberagaman Budaya dan Agama
Indi, Bonar, Sedi, dan Pigey sedang menonton pertunjukan tari pendet yang dibawakan oleh Manda dan beberapa teman di sekolah. Sambil menikmati keindahan tarian tersebut, mereka pun berbincang pelan.
Bonar mengawali pembicaraan, “Keren, ya, penampilan Manda dan teman-teman kelompoknya.”
Sedi menyahut, “Iya. Setahuku, mereka latihan rutin dua kali dalam seminggu.”
Indi berkata, “Iya juga, ya. Manda hebat. Walaupun ayah dan ibunya dari Nusa Tenggara Barat, tapi ia bisa menarikan tarian Bali dengan sangat bagus.”
Pigey pun menyahut, “Kita juga harus mau belajar dan melestarikan budaya sendiri dan budaya daerah lain.”
Bonar berkata sambil tersenyum bangga, “Kita juga hebat, dong. Kita berasal dari daerah yang berbeda-beda, tetapi mau menampilkan lagu ‘Dari Sabang sampai Merauke’ dengan angklung bersama-sama.”
Teman-temannya pun mengangguk sambil tersenyum.
Indi pun menambahkan, “Kita harus bangga memiliki kebudayaan yang beragam.”
Bonar berkata, “Kalau kita tidak memiliki toleransi, kita bisa ribut terus. Jika saya berbahasa Batak, Pigey menggunakan bahasa suku Dani, Sedi memakai bahasa Sunda, nanti enggak nyambung kita mengobrolnya.”
Teman-temannya serempak menanggapi sambil tersenyum lebar,
“Betul itu ….”