Hukum Tajwid Lengkap Q.S. Aḍ-Ḍuḥā

Penjelasan Lengkap dari Hukum Tajwid Q.S. Aḍ-Ḍuḥā Sesuai Nomor pada Ayat

Hukum Tajwid Lengkap Q.S. Aḍ-Ḍuḥā (PAIBP Kelas 6 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Al-Qur’an dan Ḥadiṡ). Agar dapat membaca Q.S. Aḍ-Ḍuḥā dengan baik dan benar, mari kita mempelajari hukum bacaan tajwid yang terdapat pada surah tersebut. Akan tetapi yang menjadi fokus utama pada pelajaran kali ini, kita akan mengenal hukum bacaan tajwid Tafkhim dan Tarqīq.

Untuk mengenal hukum bacaan tajwid Q.S. Aḍ-Ḍuḥā secara umum, dapat dilihat pada penjelasan berikut!

Penjelasan Lengkap dari Hukum Tajwid Q.S. Aḍ-Ḍuḥā Sesuai Nomor pada Ayat


1. Alif lam syamsiah sebab huruf ( ال ) alif lam bertemu dengan huruf syamsiah ( ض ) maka dibaca idgam, bunyi lam lebur tergantikan oleh bunyi ض.

2. Mad asli atau mad tabii sebab huruf ح berharakat fathah bertemu ا sesudahnya dan tidak bertemu hamzah, huruf wakaf, huruf dimatikan, dan huruf bertasdid, maka dibaca panjang 2 harakat.


3. Mad lin sebab huruf ي mati atau sukun didahului oleh huruf ل berharakat fathah, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

4. Mad asli atau mad tabii sebab huruf ذ berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid maka dibaca panjang 2 harakat.

5. Mad asli atau mad tabii karena huruf ج berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

6. Mad asli atau mad tabii karena huruf م berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

7. Mad asli atau mad tabii karena huruf م berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

8. Mad asli atau mad tabii karena huruf ل berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

9. Mad badal (pengganti) sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kalimah, tapi posisi hamzah lebih dulu dari huruf mad, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

10. Mad lin sebab huruf ي berharakat sukun didahului oleh huruf خ berharakat fathah, maka harus dibaca panjang 2 harakat. 
 
11. Idgam bilagunah (tidak berdengung) sebab huruf ر berharakat damah tanwin bertemu dengan huruf ل bertanda tasdid maka lebur ke dalam bunyi ل dan bunyi tanwinnya hilang.

12. Mad asli atau mad tabii karena huruf ا berharakat damah bertemu وْ dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

13. Mad asli atau mad tabii karena huruf ل berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

14. Mad lin sebab huruf و sukun didahului oleh huruf س berharakat fathah, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

15. Mad asli atau mad tabii karena huruf ط berharakat kasrah bertemu ي sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

16. Mad asli atau mad tabii karena huruf ض berharakat fathah bertemu ا (di sini alif bengkok) dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

17. Idzhar safawi sebab huruf م bertemu dengan huruf ي maka dibaca jelas

18. Qalqala sugra sebab huruf qalqalah د mati atau sukun berada di tengah kalimah maka dibacanya huruf dal dipantulkan secara ringan atau tipis.

19. Mad asli atau mad tabii karena huruf ت berharakat kasrah bertemu ي sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

20. Ihfa sebab huruf م berharakat fatah tanwin bertemu huruf ف cara membacanya samar dengan dengung yang ditahan 3 harakat

21. Mad badal (pengganti) sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kalimah, tapi posisi hamzah lebih dulu dari huruf mad, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

22. Mad asli atau mad tabii karena huruf و berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

23. Mad wajib mutasil sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata, maka harus dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

24. Ihfa sebab huruf ل berharakat fatah tanwin bertemu huruf ف cara membacanya samar dengan dengung yang ditahan 3 harakat

25. Mad asli atau mad tabii karena huruf د berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

26. Mad wajib mutasil sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata, maka harus dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

27. Ihfa sebab huruf ل berharakat fathah tanwin bertemu huruf ف cara membacanya samar dengan dengung yang ditahan 3 harakat

28. Mad asli atau mad tabii karena huruf ن berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

29. Gunah sebab م bertanda tasdid maka cara membacanya dengan dengung yang ditahan sampai 3 harakat.

30. Alif lam qamariyah sebab huruf ال bertemu huruf ي maka bunyi lam terdengar jelas.

31. Mad asli atau mad tabii karena huruf ت berharakat kasrah bertemu ي sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

32. Mad asli atau mad tabii karena huruf ل berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

33. Qalqalah sugra sebab huruf qalqalah ق mati atau sukun berada di tengah kalimah maka dibacanya huruf qaf dipantulkan secara ringan atau tipis.

34. Gunah sebab م bertanda tasdid maka cara membacanya dengan dengung yang ditahan sampai 3 harakat.

35. Pada kalimah ini terdapat dua hukum bacaan. Pertama, alif lam syamsiah karena huruf ال bertemu huruf lam syamsiah س, dibaca idgam (bunyi ل lebur ke dalam bunyi س(. Kedua, mad wajib mutasil sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kalimah, harus dibaca panjang 4 sampai 5 harakat.

36. Mad asli atau mad tabii karena huruf ل berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

37. Izhar sebab huruf ن sukun bertemu هـ, maka cara membacanya bunyin ن mati terdengar jelas dan tidak berdengung.

38. Pada kalimah teraakhir ini terdapat dua hukum bacaan. Pertama, gunah sebab م bertasdid cara membacanya dengan dengung ditahan sampai 3 harakat. Kedua, Mad asli atau mad tabii karena huruf م berharakat fathah bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

Mengenal Hukum Bacaan Tafkhīm

Untuk memahami hukum bacaan tafkhīm pada Q.S. Aḍ-Ḍuḥā, perhatikan info grafis berikut!

Mengenal Hukum Bacaan Tarqīq

Untuk memahami hukum bacaan tarqīq pada Q.S. Aḍ-Ḍuḥā, perhatikan info grafis berikut!

Mei Inarti
Mei Inarti Seorang Guru Sekolah dan Ibu Rumah Tangga