Soal Essay Kemuhammadiyahan Kelas 11 Bab Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) ~ sekolahmuonline.com

Soal Essay Kemuhammadiyahan Kelas 11 Bab Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan contoh soal Essay mata pelajaran Pendidikan Kemuhammadiyahan Kelas XI SMA/SMK/MA/MAK Muhammadiyah Bab Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) lengkap dengan kunci jawaban atau pembahasannya.
Contoh Soal Essay atau uraian Kemuhammadiyahan Kelas 11 Bab Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM)
Soal Essay Kemuhammadiyahan Kelas 11 Bab Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM)

Sebelumnya Sekolahmuonline sudah menyajikan postingan materi pembahasan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) dan Contoh Soal Pilihan Ganda Bab Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). Bagi Anda yang belum membacanya, silakan lihat pada postingan tersebut. 

Contoh Soal Esai Kemuhammadiyahan Kelas 11 Bab Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) + Kunci Jawabannya

Nah berikut ini soal-soal esai (essay) atau uraian Bab PHIWM lengkap dengan kunci jawabannya. Selamat membaca dan mempelajari. Semoga memudahkan Anda dalam belajar Kemuhammadiyahan secara mandiri dimana saja Anda berada.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!

1 Jelaskan pengertian PHIWM!

Jawaban:
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

2. Jelaskan 4 latar belakang perumusan PHIWM!

Jawaban:
Latar belakang perumusan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) adalah karena warga Muhammadiyah semakin memerlukan pedoman hidup yang bersifat panduan dan pengayaan dalam menjalani berbagai kegiatan sehari-hari. Tuntutan ini didasarkan atas perkembangan situasi dan kondisi antara lain:
• Kepentingan akan adanya pedoman yang dijadikan acuan bagi segenap anggota Muhammadiyah sebagai penjabaran dan bagian dari Keyakinan Hidup Islami Dalam Muhammadiyah yang menjadi amanat Tanwir Jakarta 1992 yang lebih merupakan konsep filosofis.
• Perubahan-perubahan sosial-politik dalam kehidupan nasional di era reformasi yang menumbuhkan dinamika tinggi dalam kehidupan umat dan bangsa serta mempengaruhi kehidupan Muhammadiyah, yang memerlukan pedoman bagi warga dan pimpinan Persyarikatan bagaimana menjalani kehidupan di tengah gelombang perubahan itu.
• Perubahan-perubahan alam pikiran yang cenderung pragmatis (berorientasi pada nilai-guna semata), materialistis (berorientasi pada kepentingan materi semata), dan hedonistis (berorientasi pada pemenuhan kesenangan duniawi) yang menumbuhkan budaya inderawi (kebudayaan duniawi yang sekular) dalam kehidupan modern abad ke-20 yang disertai dengan gaya hidup modern memasuki era baru abad ke-21.
• Penetrasi budaya (masuknya budaya asing secara meluas) dan multikulturalisme (kebudayaan masyarakat dunia yang majemuk dan serba melintasi) yang dibawa oleh globalisasi (proses hubungan-hubungan sosialekonomi-politik-budaya yang membentuk tatanan sosial yang mendunia) yang akan makin nyata dalam kehidupan bangsa.
• Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiyah karena berbagai faktor (internal dan eksternal) yang memerlukan standar nilai dan norma yang jelas dari Muhammadiyah sendiri.

3. Sebutkan 3 contoh perbuatan syirik, takhayul, bid'ah, dan khurafat!

Jawaban:
A. Syirik
Syirik secara bahasa berasal dari kata Syarika (Ø´َرِÙƒَ) yang artinya berserikat, bersekutu, bersama, atau berkongsi.

Sedangkan menurut istilah syirik artinya suatu perbuatan yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala atau menyamakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan selainnya.

Mereka meyakini ada kekuatan yang menyamai atau melebihi kekuatan Allah SWT yang dapat mendatangkan manfaat dan madharat.

Dalam al-Quran kata "syirik" dengan derivasinya (dalam berbagai bentuknya) disebutkan sebanyak 227 kali. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut dengan musyrik (Ù…ُØ´ْرِÙƒ).

Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya (hukumannya), syirik dibagi menjadi dua:
1. Syirik Besar (asy-syirkul akbar)
2. Syirik Kecil (asy-syirkul ashghar)

Syirik besar adalah menjadikan selain Allah sebagai sekutu (niddan) yang disembah dan ditaati seperti halnya menyembah Allah SWT. Dia meminta dan berdoa kepadanya seperti meminta dan berdoa kepada Allah SWT. Ia takut, berharap, dan cinta kepadanya seperti ia takut kepada Allah SWT atau ia melakukan suatu bentuk ibadah kepadanya seperti ibadah kepada Allah.

Syirik besar ada yang tampak nyata (dhahirun jaliyyun) seperti menyembah manusia, berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, dan benda-benda tertentu.

Syirik besar ada juga yang bersifat tersembunyi (bathinun khafiyyun) seperti berdoa meminta kepada orang yang sudah meninggal, minta pertolongan kepadanya agar dikabulkan keinginannya, minta disembuhkan dari penyakit atau dihindarkan dari bahaya, dan yang lainnya.

Syirik kecil adalah perkara atau perbuatan yang dapat membawa seseorang kepada kemusyrikan. Jika dilakukan terus menerus, maka dikhawatirkan dapat mengantarkan pelakunya kepada syirik besar.

Syirik kecil dalam bentuk amalan contohnya adalah riya (اَلرِّÙŠَاء). Riya artinya pamer. Yaitu melakukan perbuatan karena ingin dilihat dan dipuji oleh orang lain.

Lebih jelas lagi riya artinya melihat (memperlihatkan). Secara istilah riya artinya memperlihatkan (memperbagus) suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian manusia.

Ada juga istilah yang mirip dengan riya, yaitu sum'ah. Sum'ah artinya memperdengarkan (menceritakan) suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian manusia.

Deskripsi mudah dan gamblang contoh orang yang riya dalam shalat:
Misal biasanya shalat dua rakaat dikerjakan dua menit. Berhubung shalat dipinggi ayah/ibu/guru/mertua dan lain-lain, maka shalat dua rakaatnya dikerjakan 7 menit atau 10 menit agar dinilai sebagai orang alim dan lain sebagainya. 

B. Tahayul
Secara bahasa Tahayul berasal dari kata tahayala-yatahayalu-tahayulan yang artinya reka-rekaan, persangkaan, atau khayalan. Secara istilah tahayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam baik Al-Quran maupun al-Hadits (As-Sunnah). Tahayul dasarnya adalah hayalan atau imajinasi manusia, tradisi yang bersumber pada kepercayaan animisme (roh nenek moyang) dan dinamisme (kepercayaan adanya kekuatan ghaib pada benda-benda tertentu)

- Contoh Tahayul: meyakini mitologi Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan yang akan menculik perempuan-perempuan yang memakai pakaian warna hijau jika bermain di pantai selatan, meyakini ramalan bintang (zodiak), meyakini hari-hari baik dan hari sial untuk hajatan

C. Bid'ah
Secara bahasa Bid'ah artinya sesuatu yang baru. Sedang secara istilah bid'ah artinya mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak dijumpai keterangannya dalam al-Quran dan as-Sunnah. Atau dengan ungkapan lain "amalan ibadah yang tidak ada tuntunannya baik dalam al-Quran maupun melalui hadits (sunnah) nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Contoh Bid'ah:
- memperingati hari kematian tujuh hari, empat puluh hari, seratus hari, hingga seribu hari
- mengkhususkan malam nishfu sya'ban untuk qiyamul lail dan puasa esok harinya

D. Khurafat
Khurafat (Churafat) menurut bahasa berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal atau aqidah yang tidak benar.
Secara istilah khurafat artinya suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesunguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memikiki dasar dari agama.

Contoh: mengkultuskan (menghormati secara berlebih-lebihan) terhadap orang-orang tertentu, menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk jimat

4. Jelaskan perilaku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan bermasyarakat sesuai PHIWM!

Jawaban:
Perilaku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan bermasyarakat sesuai Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM):
1. Islam mengajarkan agar setiap muslim menjalin persaudaraan dan kebaikan dengan sesama seperti dengan tetangga maupun anggota masyarakat lainnya masing-masing dengan memelihara hak dan kehormatan baik dengan sesama muslim maupun dengan non-muslim, dalam hubungan ketetanggaan bahkan Islam memberikan perhatian sampai ke area 40 rumah yang dikategorikan sebagai tetangga yang harus dipelihara hak-haknya.
2. Setiap keluarga dan anggota keluarga Muhammadiyah harus menunjukkan keteladanan dalam bersikap baik kepada tetangga, memelihara kemuliaan dan memuliakan tetangga, bermurah-hati kepada tetangga yang ingin menitipkan barang atau hartanya, menjenguk bila tetangga sakit, mengasihi tetangga sebagaimana mengasihi keluarga/diri sendiri, menyatakan ikut bergembira/senang hati bila tetangga memperoleh kesuksesan, menghibur dan memberikan perhatian yang simpatik bila tetangga mengalami musibah atau kesusahan, menjenguk/melayat bila ada tetangga meninggal dan ikut mengurusi sebagaimana hak-hak tetangga yang diperlukan, bersikap pemaaf dan lemah lembut bila tetangga salah, jangan selidik-menyelidiki keburukan-keburukan tetangga, membiasakan memberikan sesuatu seperti makanan dan oleh-oleh kepada tetangga, jangan menyakiti tetangga, bersikap kasih sayang dan lapang dada, menjauhkan diri dari segala sengketa dan sifat tercela, berkunjung dan saling tolong menolong, dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar dengan cara yang tepat dan bijaksana.
3. Dalam bertetangga dengan yang berlainan agama juga diajarkan untuk bersikap baik dan adil, mereka berhak memperoleh hak-hak dan kehormatan sebagai tetangga, memberi makanan yang halal dan boleh pula menerima makanan dari mereka berupa makanan yang halal, dan memelihara toleransi sesuai dengan prinsi-prinsip yang diajarkan Agama Islam.
4. Dalam hubungan-hubungan sosial yang lebih luas setiap anggota Muhammadiyah baik sebagai individu, keluarga, maupun jama'ah (warga) dan jam'iyah (organisasi) haruslah menunjukkan sikap-sikap sosial yang didasarkan atas prinsip menjunjung-tinggi nilai kehormatan manusia, memupuk rasa persaudaraan dan kesatuan kemanusiaan, mewujudkan kerjasama umat manusia menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin, memupuk jiwa toleransi, menghormati kebebasan orang lain, menegakkan budi baik, menegakkan amanat dan keadilan, perlakuan yang sama, menepati janji, menanamkan kasihsayang dan mencegah kerusakan, menjadikan masyarakat menjadi masyarakat yang shalih dan utama, bertanggungjawab atas baik dan buruknya masyarakat dengan melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar, berusaha untuk menyatu dan berguna/bermanfaat bagi masyarakat, memakmurkan masjid, menghormati dan mengasihi antara yang tua dan yang muda, tidak merendahkan sesama, tidak berprasangka buruk kepada sesama, peduli kepada orang miskin dan yatim, tidak mengambil hak orang lain, berlomba dalam kebaikan, dan hubunganhubungan sosial lainnya yang bersifat ishlah menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
5. Melaksanakan gerakan jamaah dan da'wah jamaah sebagai wujud dari melaksanakan da'wah Islam di tengah-tengah masyarakat untuk perbaikan hidup baik lahir maupun batin sehingga dapat mencapai cita-cita masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

5 Jelaskan sikap warga Muhammadiyah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai PHIWM! 

Jawaban:
Sikap warga Muhammadiyah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM):
1. Setiap warga Muhammadiyah wajib untuk menguasai dan memiliki keunggulan dalam kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana kehidupan yang penting untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.
2. Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki sifat-sifat ilmuwan, yaitu: kritis, terbuka menerima kebenaran dari manapun datangnya, serta senantiasa menggunakan daya nalar.
3. Kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian tidak terpisahkan dengan iman dan amal shalih yang menunjukkan derajat kaum muslimin dan membentuk pribadi ulil albab.
4. Setiap warga Muhammadiyah dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kepada masyarakat, memberikan peringatan, memanfaatkan untuk kemaslahatan dan mencerahkan kehidupan sebagai wujud ibadah, jihad, dan da'wah.
5. Menggairahkan dan menggembirakan gerakan mencari ilmu pengetahuan dan
penguasaan teknologi baik melalui pendidikan maupun kegiatan-kegiatan di
lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai sarana penting untuk membangun peradaban Islam. Dalam kegiatan ini termasuk menyemarakkan tradisi membaca di seluruh lingkungan warga Muhammadiyah.

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan Contoh Soal Essay Pendidikan Kemuhammadiyahan Bab Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasannya. Semoga bermanfaat. Silakan baca-baca postingan Sekolahmuonline yang lainnya.

Baca juga:
Mei Inarti
Mei Inarti Seorang Guru Sekolah dan Ibu Rumah Tangga