Rangkuman PAIBP Kelas 12 Bab 10 Peran Organisasi Islam di Indonesia [PAIBP Kelas XII SMA/SMK/MA Kurikulum Merdeka] ~ sekolahmuonline.com
Rangkuman PAIBP Kelas XII Kurikulum Merdeka Bab 10 Peran Organisasi Islam di Indonesia
Nah, berikut ini rangkuman Bab 10 Peran Organisasi Islam di Indonesia. Silakan dibaca dan dipelajari. Semoga memudahkan seluruh rakyat Indonesia dalam belajar dimana saja dan kapan saja.
1) Organisasi Islam Muhammadiyah didirikan di kota Yogyakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912. Peranan Muhammadiyah pada masa penjajahan Belanda lebih dititik beratkan pada usaha-usaha mencerdaskan rakyat Indonesia dan meningkatkan kesejanteraan mereka, yakni dengan mendirikan sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah agama, rumah sakit, panti asuhan, rumah-rumah penampungan bagi warga miskin dan perpustakaan-perpustakaan.
2) Kontribusi pemikiran Muhammadiyah di awal kemerdekaan sangat besar Keterlibatan Muhammadiyah dalam perumusan dasar negara ditunjukkan oleh Ki Bagus Hadikusumo dan Kahar Muzakir dalam ikut keanggotaan BPUPKI guna merumuskan dasar negara dan akhirnya BPUKI diganti PPKI. Dalam perjalanan ada polemik kalangan Islam dengan kalangan nasionalis, maka untuk mencari solusi dan jalan titik tengah guna mengakomodir semua komponen anak bangsa maka di bentuklah panitia sembilan.
Tugas panitia sembilan meliputi:
- Pertama, bertanggung jawab penuh atas perumusan atau pembentukan dasar negara Indonesia Merdeka.
- Kedua, memberikan saran-saran lisan maupun tulisan , dan disamping itu merumuskan dan menetapkan dasar negara Indonesia merdeka.
3) Peran Muhammadiyah di era sekarang banyak memberikan sumbang pemikiran dan amal kepada negara dalam kaitannya mengisi kemerdekaan Indonesia. Peran Muhammadiyah di era sekarang yaitu dengan hadirnya Amal Usaha Muhammadiyah di seantero negeri. Yang dibuktikan dengan usaha-usaha untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut adalah:
a. Mengadakan dakwah Islam
b. Memajukan pendidikan dan pengajaran
c. Memelihara dan mendirikan tempat ibadah dan wakaf
e. Mendidik dan mengasuh anak-anak serta pemuda agar kelak menjadi orang muslim yang berarti.
e. Berusaha dengan segala kebijaksanaan supaya peraturan-peraturan Islam berlaku dalam masyarakat
4) NU didirikan di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926. Dua tokoh penting dalam upaya pembentukan NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Wahab Hasbullah. Sebagai organisasi sosial keagamaan, NU banyak melakukan usaha untuk memajukan dan memperbanyak pesantren, madrasah serta pengajian-pengajian dengan maksud memajukan Islam dan kaum Muslimin.
5) Pada tanggal 30 September 1965, keadaan Jakarta sedang genting dengan adanya gerakan atau pemberontakan terhadap pemerintah RI oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Di tengah situasi yang genting ini, NU pada tanggal 2 Oktober 1965 menyatakan kontra terhadap gerakan revolusi yang dilakukan oleh PKI. Tanggal 5 Oktober, NU beserta ormas-ormas lainnya menuntut adanya pembubaran PKI dan menyerukan agar umat Islam membantu ABRI dalam menumpas Gerakan 30 September 1965. Hingga akhirnya pemerintah menyetujui pelarangan terhadap keberadaan partai komunis di Indonesia.
6) Kegiatan politik NU semakin kental pada masa kemerdekaan. Hal ini ditunjukkan pada Muktamar NU di Surabaya tanggal 22 Oktober 1945. Dalam muktamar tersebut, NU mengeluarkan “Resolusi Jihad” yang menyatakan bahwa perjuangan untuk merdeka adalah Perang Suci (jihad). Resolusi ini berarti bahwa penolakan terhadap kembalinya kekuatan kolonial yang mengakui kekuasaan suatu pemerintah republik baru sesuai dengan Islam. Resolusi jihad ini juga terbukti dengan penentangan NU terhadap beberapa perjanjian dan konsesi diplomatic yang diadakan pemerintah seperti Perjanjian Renville (1946), Perjanjian Linggarjati (1948) dan juga Konferensi Meja Bundar atau KMB (1949).
7) Thawalib, sebagai perguruan telah banyak membuahkan hasil. Pertama, sebagai pelopor yang mengubah sistem pengajian surau menjadi sekolah agama. Kedua, berhasil memasukan mata pelajaran umum ke dalam sekolah agama. Ketiga, murid-murid dan lulusannya semua berjiwa revolusioner, mempunyai kebebasan berpikir, bebas berjalan sendiri asal tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan sunah. Keempat, banyak menghasilkan murid yang lebih pandai daripada guru. Kelima, dalam kelas dan ruangan-ruangan diskusi, murid-murid selalu menghidupkan suasana bantah-membantah, muzakarah, munadzarah. Keenam, mereka tidak terikat terhadap mazhab fikih. Mereka mempelajari mazhab yang empat, tetapi mengamalkan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis. Ketujuh, membuka mata umat Islam Sumatra terhadap buku-buku atau kitab-kitab hasil karya ulama-ulama Islam modern. Kedelapan, menyegerakan kemajuan dan perubahan, dengan mendirikan berbagai organisasi, penerbitan buku, majalah dan surat kabar. Kesembilan, menanamkan kesadaran berbangsa dan berpolitik dalam masyarakat. Kesepuluh, mereka berpikiran maju.
8) Nahdlatul Wathan disingkat NW adalah organisasi Kemasyarakatan Islam terbesar di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Organisasi ini didirikan di Pancor, Kabupaten Lombok Timur oleh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majidyang dijuluki Tuan Guru Pancor serta Abul Masajid wal Madaris (Bapaknya Masjid-masjid dan Madrasah-madrasah) pada tanggal 1 Maret 1953 bertepatan dengan 15 Jumadil Akhir 1372 Hijriyah Organisasi ini mengelola sejumlah Lembaga Pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan Rangkuman atau ringkasan PAIBP Kurikulum Merdeka Kelas XII Bab 10 Peran Organisasi Islam di Indonesia. Semoga bermanfaat. Jangan lupa berbagi kepada yang lainnya, cukup dengan meng-klik tombol share sosial media yang ada di bawah ini. Bisa lewat Facebook, Twitter, WhatsApp, dan yang lainnya. Selamat belajar, semoga bangsa Indonesia semakin maju dengan memiliki generasi yang rajin belajar.