Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pendekatan geografi! ~ sekolahmuonline.com

Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pendekatan geografi! ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan contoh soal Geografi kelas X yang membahas tentang Pendekatan Geografi.
Empat jenis pendekatan geografi
Empat jenis pendekatan geografi: pendekatan keruangan, ekologi, historis, dan sistem

Ruang lingkup geografi sangatlah luas. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan tidak hanya dari sudut aspek keruangannya, tetapi dari aspek-aspek yang lainnya.

Geografi mempelajari geosfer dengan menggunakan pendekatan kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

Pendekatan kelingkungan artinya geografi selalu melihat bagaimana hubungan dan keterkaitan antara aspek fisikal dan makhluk hidup lainnya pada ruang permukaan bumi.

Pendekatan kewilayahan atau regional artinya geografi selalu melihat ruang sebagai wadah yang memiliki keunikan atau perbedaan dengan wilayah lainnya sebagai hasil interelasi dan integrasi antara aspek fisik dan manusia yang berada di dalamnya.

Konteks keruangan artinya geografi selalu melihat ruang dalam pengertian tiga dimensi, yaitu atas (atmosfer), bawah (litosfer), dan luasan (hidrosfer, biosfer, dan antroposfer). Geografi selalu melihat pola penye baran suatu fenomena dalam ruang atau permukaan bumi, bagaimana keterkaitan antara fenomena dengan fenomena lain yang berbeda di suatu tempat, fenomena suatu tempat dengan fenomena lain di lain tempat, dan bagaimana pengaruh dari suatu fenomena (gejala) terhadap fenomena (gejala) lain dalam ruang yang jauh lebih luas.

Empat Jenis Pendekatan Geografi

Menurut Nursid Sumaatmadja, terdapat empat jenis pendekatan geografi, yaitu pendekatan keruangan, ekologi, historis, dan sistem.

Adapun penjelasan masing-masing dari pendekatan Geografi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)

Pendekatan keruangan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

a. Pendekatan Topik

Pendekatan Topik yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada topik utama dari suatu gejala dan masalah pada studi geografi.
Misalnya, topik utama yang terjadi di Indonesia adalah gempa bumi yang melanda Yogyakarta, Jawa Tengah, dan pantai selatan Jawa Barat.

b. Pendekatan Aktivitas Manusia

Pendekatan Aktivitas Manusia yaitu pendekatan yang fokus utamanya adalah aktivitas manusia (human activities).

Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengkaji fenomena mata pencarian penduduk di pada suatu wilayah, serta apakah fenomena itu terjadi di dataran rendah, pegunungan, atau daerah pantai.

Berdasarkan persebaran tersebut dapat pula diungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, hidrografi, atau iklim.

c. Pendekatan Region

Pendekatan Region yaitu pendekatan yang fokus utamanya adalah region atau wilayah tempat suatu gejala dan masalah geografi tersebut terjadi.

Misalnya, dalam mengkaji gempa bumi di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan pantai selatan Jawa Barat.

Pertanyaan yang muncul adalah mengapa di wilayah tersebut dapat terjadi bencana? Bagaimana persebaran gejala dan masalah tersebut di permukaan bumi, dan faktor apa yang menjadi sebabnya.

2. Pendekatan Ekologi (Ecological Approach)

Pendekatan ekologi adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menelaah dan menganalisis suatu gejala dan masalah geografi dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi. 

Ekologi mempelajari hubungan timbal
balik antara manusia dan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem.

Misalnya, dalam mengkaji suatu daerah permukiman maka yang ditinjau adalah bentuk ekosistem hasil interaksi persebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian pula jika mengkaji daerah pertanian, perdagangan, industri, atau pariwisata.

3. Pendekatan Historis (Historycal Aproach)

Pendekatan historis adalah suatu pendekatan yang menganalisis gejala dan masalah geografi berdasarkan proses kronologi serta memprediksi proses gejala dan masalah tersebut pada masa yang akan datang.

Gejala dan masalah yang dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan historis adalah perkembangan kota.

Dengan bantuan peta dapat diketahui perkembangan suatu kota dari waktu ke waktu, kecenderungan arah perkembangan kota tersebut, dan faktor pendorongnya sehingga dapat disusun suatu perencanaan tata ruang untuk menunjang perkembangan kota tersebut.

4. Pendekatan Sistem (System Approach)

Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan dengan menggunakan cara berpikir sintetik yang diterapkan pada suatu gejala dan masalah dalam suatu sistem keruangan.

Cara berpikir sintetik adalah suatu cara berpikir dalam mengkaji dan menganalisis suatu benda atau masalah sebagai bagian dari suatu sistem. Dalam melakukan kajian pada fenomena alam dapat pula menggunakan pendekatan sistem.

Misalnya, kajian tentang pertanian di suatu wilayah. Pertanian merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem-subsistem seperti jenis tanah, iklim, teknologi, dan sumber daya manusia. Dengan menggunakan pendekatan sistem, dapat diketahui gejala pertanian pada suatu sistem keruangan dengan segala komponen atau subsistemnya.

Tiga Pendekatan Geografi

Dalam Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X (Kurikulum Merdeka) disebutkan bahwa hal yang membedakan Geografi dengan ilmu lainnya adalah pendekatan atau cara berpikir geografi yang menjadi karakteristik ilmu ini. Terdapat tiga pendekatan yang menjadi cara berpikir geografi yaitu:
■ Pendekatan keruangan (spatial approach)
■ Pendekatan Lingkungan/Ekologi (ecological approach)
■ Pendekatan Kompleks Wilayah (regional complex approach)

Pendekatan keruangan (spatial approach)

Pendekatan keruangan adalah cara pandang yang menekankan pada lokasi atau tempat (ruang) fenomena geosfer terjadi serta fenomena yang terjadi. Pendekatan ini lebih memberi perhatian pada lokasi dan sebarannya, fenomena yang terjadi, penyebab fenomena tersebut terjadi di lokasi itu, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap fenomena tersebut.

Sebagai contoh, dalam melihat kasus banjir yang terjadi di Kota Yogyakarta, pendekatan keruangan akan menganalisis lokasi daerah rawan banjir termasuk sebarannya, penyebab banjir, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap banjir. Peta ancaman banjir di Kota Yogyakarta berikut ini akan memberikan informasi mengenai lokasi dan sebaran kawasan rawan banjir.

Pendekatan Lingkungan/Ekologi (ecological approach)

Pendekatan lingkungan merupakan cara pandang yang memfokuskan pada aspek lingkungan fisik tempat fenomena geosfer terjadi. Pertanyaan dasar dalam pendekatan ini: 1) Fenomena apa yang terjadi? 2) Di manakah terjadinya? Bagaimana sebaran, luasan, dan dampaknya? 3) Bagaimana relasi fenomena tersebut dengan manusia? Bagaimana cara berpikir manusia terhadap fenomena tersebut? Sejauh mana pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat manusia di daerah tersebut terhadap fenomena yang terjadi?

Pada kasus banjir di Kota Yogyakarta, pendekatan lingkungan memusatkan perhatian pada struktur tanah dan kondisi daerah cekungan yang menjadi penyebab banjir. Pendekatan ini juga mengamati perilaku manusia dalam mengubah alam sehingga memunculkan risiko banjir. 

Pendekatan Kompleks Wilayah (regional complex approach)

Sedangkan pendekatan kompleks wilayah adalah cara pandang yang menggabungkan dua pendekatan yaitu keruangan dan ekologi dalam menjelaskan fenomena geosfer. Pertanyaan mendasar dari pendekatan ini adalah: 1) fenomena apa yang terjadi? (ada aspek yang kompleks terjadi di dua wilayah atau lebih sebaran dan luasannya). 2) di mana terjadi (sebarannya dan luasannya disajikan dalam peta)? dan mengapa terjadi di lokasi tersebut? 3) Faktor alam apa saja yang memengaruhi fenomena tersebut dan juga faktor manusia (pengetahuan, cara pandang, sikap dan perilaku)? 4) bagaimana dinamikanya?, 5) bagaimana pemecahan terhadap masalah tersebut? Pendekatan ini menjelaskan hubungan antarwilayah yang berbeda, misalnya wilayah A, B, dan C yang berpotensi  saling memengaruhi baik korelasi maupun sebab-akibatnya.

Dalam kasus banjir di Kota Yogyakarta, pendekatan ini akan mencari penjelasan dari pendekatan keruangan maupun ekologi, serta menganalisis potensi pengaruh dari wilayah lain yang dapat memengaruhi terjadinya banjir. Kasus banjir di Kota Yogyakarta akan menganalisis keterkaitan dengan alih fungsi lahan maupun kondisi cuaca di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Lalu cara pandang, pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat yang tinggal di tiga kota/kabupaten tersebut juga menjadi fokus dari cara pandang ini.

Dari ketiga pendekatan tersebut, kalian dapat mengamati dan menganalisis berbagai fenomena geosfer yang terjadi di daerah kalian. Misalnya, kalian dapat mengamati, mengapa terjadi kepadatan penduduk yang lebih banyak? Mengapa ketika musim hujan, potensi terjadinya banjir lebih sering terjadi? Mengapa hasil laut di wilayah kalian lebih banyak atau menurun? 

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan contoh soal Geografi Kelas X khususnya pembahasan tentang Pendekatan Geografi. Semoga bermanfaat. Silakan baca-baca postingan Sekolahmuonline yang lainnya. [Sumber pembahasan soal: Buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X SMA/MA, th. 2007, hal. 18 - 20].
Mei Inarti
Mei Inarti Seorang Guru Sekolah dan Ibu Rumah Tangga