Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal SKI Kelas 6 Bab 3. Sunan Giri + Kunci Jawabannya ~ sekolahmuonline.com

Soal SKI Kelas 6 Bab 3. Sunan Giri + Kunci Jawabannya ~ sekolahmuonline.com. Para pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan contoh soal mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) lengkap dengan kunci jawabannya. Pada kesempatan kali ini Sekolahmuonline akan membahas soal-soal SKI Kelas 6 Bab 3 yang membahas tentang waliyullah bernama Sunan Giri.
Soal SKI Kelas VI Bab 3. Sunan Giri dan Kunci Jawabannya
Soal SKI Kelas VI Bab 3. Sunan Giri dan Kunci Jawabannya

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas 6 SD/MI Bab 3 atau Pelajaran 3 Sunan Giri mencakup tiga pembahasan, yaitu:
A. Biografi
B. Peran Sunan Giri dalam Mengembangkan Islam di Indonesia
C. Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Giri

Contoh Soal SKI Kelas VI MI Bab 3 Sunan Giri Lengkap dengan Kunci Jawabannya

Jawablah soal-soal di bawah ini! 

1. Silsilah Sunan Giri bersambung sampai Rasulullah Saw. jelaskan!

Kunci Jawaban:
Sunan Giri, nama aslinya Raden Paku, lahir 1442 M, ayahnya bernama Syekh Maulana Ishak putra Syekh Jumadil Kubro. Silsilahnya tersambung dengan Rasulullah Saw. melalui jalur Husen putra Sayidah Fatimah r.a. Sedangkan ibunya, Dewi Sekardadu anak Raja Blambangan, Bhre Wirahbumi putra Maharaja Hayam Wuruk, (penguasa Majapahit 1350-1389 M )

2. Sunan Giri berdakwah melalui pertunjukan wayang. Coba jelaskan perubahan yang dilakukan Sunan Giri!

Kunci Jawaban:
Pada masa Majapahit, pertunjukan di masyarakat berhubungan dengan ritual-ritual keagamaan Hindu-Budha yang berkaitan dengan tempat-tempat sakral, pilihan hari dan waktu, pemain terpilih, sesaji, dan busana khusus.

Seni wayang diperkirakan sudah ada di Nusanatara sejak tahun 930 M yang merupakan asli kebudayaan Jawa. Pertunjukan wayang merupakan pertunjukan ritual yang berasal dari cerita Ramayana dan Mahabrata. Pegelarannya dikaitkan dengan upacara spritual agar terhindar bencana-bencana bersifat gaib. Karena itu dalang diposisikan sebagai orang suci atau pendeta.

Melihat potensi dakwah dalam pertunjukan wayang ini , Sunan Giri dan wali songo lainnya mengambil alih seni pertunjukan dan mengembangkannya, menyesuaikan dan menyelaraskan isi cerita dengan ajaran tauhid dalam Islam. Seperti menggelar pertunjukan wayang krucil dengan pedoman cerita Menak, yang mengisahkan kepahlawanan Hamzah, paman Nabi Muhammad Saw. Pergelarannya pun disertai tata cara dan sopan santun yang baik, dan jauh dari maksiat. 

3. Bagaimana upaya Sunan Giri dalam berdakwah melalui pendidikan !

Kunci Jawaban:
Upaya Sunan Giri dalam berdakwah melalui pendidikan yaitu dengan mengembangkan pendidikan terbuka bagi masyarakat.
Dalam dakwahnya, Sunan Giri tidak hanya mengembangkan sistem pesantren yang diikuti santri-santrinya di berbagai daerah, melainkan mengembangkan pendidikan masyarakat secara terbuka dengan menciptakan berbagai jenis permainan anak-anak, yaitu:
a) Jelungan
Jelungan adalah permainan anak yang berperan sebagai pemburu, dan yang lainnya menjadi objek buruan. Mereka akan selamat dari kejaran pemburu bila telah berpegang pada batang pohon yang telah ditentukan lebih dahulu. Pada prinsipnya pemenang bersembunyi, sementara pemain kalah berusaha mencari pemain lain tanpa harus meninggalkan pangkalan atau batang pohon terlalu jauh. Arti permainan tersebut adalah seorang yang sudah berpegang teguh pada agama Islam maka ia akan selamat dari ajakan setan atau iblis yang dilambangkan sebagai pemburu.
b) Jamuran
Permainan tradisional yang melibatkan 4-12 anak, dimainkan pada malam hari saat bulan purnama. Pelaksanaannya dengan membentuk bulatan sepeti jamur. Permainan ini disertai nyanyian berupa tembang dan diakhiri dengan mengerjakan apa yang disuruh oleh anak yang jadi atau dadi. Dalam permainan ini terkandung makna kerjasama, peduli, dan menambah keakraban denga sesama teman.

Sunan giri juga membuat tembang-tembang permainan anak-anak, yaitu
a) Padhang Wulan
b) Jor
c) Gula-Ganti
d) Cublak-Cublek Suweng

Kedatangannya di tengah masyarakat dengan cara-cara unik memanfatkan seni lokal menarik sempati dari berbagai tingkat usia menjadikan Islam semakin meluas.

4. Bagaimana peran Sunan Giri dalam mengembangkan Islam di Indonesia ?

Kunci Jawaban:
Peran Sunan Giri dalam mengembangkan Islam di Indonesia, yaitu:
- Pemimpin agama dan penguasa wilayah.
- Mengambil alih fungsi mandala atau dukuh menjadi pesantren.
- Mengembangkan sistem pendidikan terbuka.
- Memanfaatkan seni pertunjukan sebagai media dakwah.

Penjelasan:
Peran Sunan Giri dalam Mengembangkan Islam di Indonesia
Dalam melakukan dakwah Islam di daerah Jawa, Sunan Giri punya peran penting dalam pengembangan syiar Islam, yaitu :
1. Berperan Sebagai Pemimpin Agama dan Penguasa Wilayah Giri
Keberadaan Bangsal Sri Manganti, Puri Kedhaton di Situs Giri Kedhaton, menjadi bukti sejarah bahwa Raden Paku bukan hanya ulama penyebar Islam, melainkan juga penguasa politik di wilayahnya. Gelar Prabu Satmata atau Sunan Giri, juga disematkan ke Raden Paku. Dalam bahasa Jawa Kuno Sunan Giri berarti Raja Giri. Usaha dakwah yang dilakukan menjadi lebih meluas dan leluasa karena memegang kedudukan sebuah pemimpin. Sebagai bagian dari Dewan Wali Songo, Sunan Giri bertugas membuat tatanan pemerintahan di Jawa, mengatur kalender perhitungan siklus perubahan hari, bulan, tahun, windu, menyesuaikan siklus pawukon serta merintis pembukaan jalan.

2. Mengambil Alih Fungsi Dukuh Menjadi Pesantren
Salah satu proses Islamisasi melalui pendidikan yang diperankan Sunan Giri adalah usaha mengambil alih lembaga pendidikan Syiwa-Budha yang disebut mandala, asrama, atau dukuh menjadi pesantren. Pada masa Majapahit dukuh dijadikan sebagai tempat pertapaan untuk mendidik calon pendeta, lalu oleh para Wali Songo dukuh diformat menjadi “pesantren” dan peserta didik yang belajar disebut santri. Kata santri berasal dari kata sashtri yang berarti orang suci yang mempelajari kitab suci. Dalam perjalanannya, pesantren mengajarkan berbagai macam pengetahuan, agama, kebudayaan,Seni, ekonomi, dsb.

Kemasyhuran dan pengembaraan Raden Paku, saat muda dalam menjalankan usaha dagang milik Nyi Ageng sambil menyebarkan Islam ke berbagai daerah menjadikan Sunan Giri dikenal luas hingga santrinya tidak hanya berdatangan dari pulau Jawa, bahkan dari Makasar, Lombok, Sumbawa, Sumbawa, Flores, Ternate, Tidore, dan Hitu. Persebaran santri dari berbagai penjuru daerah menunjukkan kemajuan dan perkembangan pesantren yang mulai diminati masyarakat masa itu. 

3. Mengembangkan Pendidikan Terbuka Bagi Masyarakat
Dalam dakwahnya, Sunan Giri tidak hanya mengembangkan sistem pesantren yang diikuti santri-santrinya di berbagai daerah, melainkan mengembangkan pendidikan masyarakat secara terbuka dengan menciptakan berbagai jenis permainan anak-anak, yaitu:
a) Jelungan
Jelungan adalah permainan anak yang berperan sebagai pemburu, dan yang lainnya menjadi objek buruan. Mereka akan selamat dari kejaran pemburu bila telah berpegang pada batang pohon yang telah ditentukan lebih dahulu. Pada prinsipnya pemenang bersembunyi, sementara pemain kalah berusaha mencari pemain lain tanpa harus meninggalkan pangkalan atau batang pohon terlalu jauh. Arti permainan tersebut adalah seorang yang sudah berpegang teguh pada agama Islam maka ia akan selamat dari ajakan setan atau iblis yang dilambangkan sebagai pemburu.
b) Jamuran
Permainan tradisional yang melibatkan 4-12 anak, dimainkan pada malam hari saat bulan purnama. Pelaksanaannya dengan membentuk bulatan sepeti jamur. Permainan ini disertai nyanyian berupa tembang dan diakhiri dengan mengerjakan apa yang disuruh oleh anak yang jadi atau dadi. Dalam permainan ini terkandung makna kerjasama, peduli, dan menambah keakraban denga sesama teman.

Sunan giri juga membuat tembang-tembang permainan anak-anak, yaitu
a) Padhang Wulan
b) Jor
c) Gula-Ganti
d) Cublak-Cublek Suweng

Kedatangannya di tengah masyarakat dengan cara-cara unik memanfatkan seni lokal menarik sempati dari berbagai tingkat usia menjadikan Islam semakin meluas.

4. Memanfaatkan Seni Pertunjukan sebagai Media Dakwah
Pada masa Majapahit, pertunjukan di masyarakat berhubungan dengan ritual-ritual keagamaan Hindu-Budha yang berkaitan dengan tempat-tempat sakral, pilihan hari dan waktu, pemain terpilih, sesaji, dan busana khusus.

Seni wayang diperkirakan sudah ada di Nusanatara sejak tahun 930 M yang merupakan asli kebudayaan Jawa. Pertunjukan wayang merupakan pertunjukan ritual yang berasal dari cerita Ramayana dan Mahabrata. Pegelarannya dikaitkan dengan upacara spritual agar terhindar bencana-bencana bersifat gaib. Karena itu dalang diposisikan sebagai orang suci atau pendeta.

Melihat potensi dakwah dalam pertunjukan ini , Sunan Giri dan wali songo lainnya mengambil alih seni pertunjukan dan mengembangkannya, menyesuaikan dan menyelaraskan isi cerita dengan ajaran tauhid dalam Islam. Seperti menggelar pertunjukan wayang krucil dengan pedoman cerita Menak, yang mengisahkan kepahlawanan Hamzah, paman Nabi Muhammad Saw. Pergelarannya pun disertai tata cara dan sopan santun yang baik, dan jauh dari maksiat.

5. Mengapa Sunan Giri mudah diterima masyarakat dalam berdakwah !

Kunci Jawaban:
Dalam melaksanakan dakwahnya, Sunan Giri terkadang mendatangi masyarakat ke rumahnya dan berbicara empat mata untuk menyampaikan ajaran Islam, kemudian mengumpulkan mereka dalam acara-acara yang menjadi tradisi masyarakat seperti selamatan, lalu Sunan Giri memasukkan ajaran Islam sehingga lambat laun ajaran Islam diterima dengan baik tanpa paksaan.

Selain itu, kedatangannya di tengah masyarakat dengan cara-cara unik memanfatkan seni lokal menarik sempati dari berbagai tingkat usia menjadikan Islam semakin meluas.

6. Dimanakah Sunan Giri belajar ilmu agama? 

Kunci Jawaban:
Raden Paku atau Sunan Giri belajar ilmu agama di Pesantren Ampeldenta, asuhan Sunan Ampel, Kota Surabaya dan memperdalam ilmu syariat, dan tasawuf kepada Syekh Maulana Ishak di Pasai, Aceh

5. Sebutkan dan jelaskan sikap-sikap positif dan teladan dalam pribadi Sunan Giri! 

Kunci Jawaban:
Sikap positif dan teladan dalam pribadi Sunan Giri, antar lain;
- Santri cerdas, ulet dan tekun dalam menimba ilmu
- Toleran dan bijak dalam berdakwah
- Pemimpin yang selalu mengayomi rakyat
- Seniman kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dakwah Islam

Penjelasan:
Dalam usaha menyebarkan dan mengembangkan dakwah Islam di Indonesia, Sunan Giri patut menjadi teladan dalam sikap Positif yang ditunjukkan, yaitu:
1. Santri cerdas, tekun, dan ulet dalam menuntut ilmu
Sejak anak-anak hingga tumbuh dewasa Raden Paku mengenyam pendidikan pesantren di Ampeldenta dan berguru kepada Syekh Maulana Ishak, ayahnya saat singgah di Malaka, Aceh. Kecerdasannya diakui Sunan Ampel sehingga diberikan gelar Raden Ainul Yaqin.

2. Toleran dan bijak dalam berdakwah
Dalam melaksanakan dakwahnya, Sunan Giri terkadang mendatangi masyarakat ke rumahnya dan berbicara empat mata untuk menyampaikan ajaran Islam, kemudian mengumpulkan mereka dalam acara-acara yang menjadi tradisi masyarakat seperti selamatan, lalu Sunan Giri memasukkan ajaran Islam sehingga lambat laun ajaran Islam diterima dengan baik tanpa paksaan.

3. Pemimpin yang mengayomi rakyat
Dalam batu nisan Sunan Giri tertulis empat pedoman hidup yang dijalani sebagai pemimpin:
a) berilah makan pada mereka yang lapar, b) berilah pakaian pada mereka yang tidak menutup aurat,
c) berilah payung pada mereka yang kehujanan, dan
d) berilah tongkat pada mereka yang buta. Perinsip hidup diterapkan ketika menjadi pemimpin agama sekaligus pemimpin wilayah Giri. Ia sosok yang mampu mendamaikan dunia keilmuan, politik dan spritual guna membangun peradaban dunia.

4. Seniman kreatif
Kemampuan Sunan Giri menuangkan ide-ide kreatif dalammenyebarkan Islam melalui pendidikan dan seni budaya, telah menjadikannya senimanyang memanfaatkan seni untuk agama, kreasinya membuat permainan anak, membuat tembang yang berisi pesanpesan moral, dan menambahkan lakon-lakon dalam seni wayang yang mengandung napas keislaman menjadi teladan yang patut dicontoh. Perinsip dakwah yang disampaikan para Wali Songo seiring dengan ajaran agama yang menjunjung nilai-nilai ahlak mulia sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw.

Demikian postingan Sekolahmuonline yang Contoh Soal SKI Kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bab 3. Sunan Giri Lengkap dengan Kunci Jawabannya. Semoga bermanfaat, dapat membantu anak-anak dan orang tua/wali murid dalam mencari Contoh Soal SKI Kelas 6 di internet. Selamat dan semangat belajar. Silakan baca-baca postingan Sekolahmuonline yang lainnya.

Baca juga:

Lengkap Rangkuman SKI Kelas 6 Semester Ganjil

Untuk rangkuman atau ringkasan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) semester 1 atau semester ganjil semua Bab (Bab 1 s/d Bab 5) dapat Anda baca pada postingan Sekolahmuonline yang berjudul di bawah ini. Silakan tinggal klik judulnya sesuai dengan yang Anda cari (butuhkan). Jika ada link/tautan yang error silakan Anda beritahu Sekolahmuonline langsung lewat kolom komentar.

Lengkap Rangkuman SKI Kelas 6 Semester Genap

Untuk rangkuman atau ringkasan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) semester 2 atau semester genap semua Bab (Bab 6 s/d Bab 9) dapat Anda baca pada postingan Sekolahmuonline yang berjudul di bawah ini. Silakan buka sesuai kebutuhan.
Mei Inarti
Mei Inarti Seorang Guru Sekolah dan Ibu Rumah Tangga

Posting Komentar untuk "Soal SKI Kelas 6 Bab 3. Sunan Giri + Kunci Jawabannya ~ sekolahmuonline.com"

close