Soal SKI Kelas 6 Semester 2 Bab VIII. Sunan Kudus ~ sekolahmuonline.com

Soal SKI Kelas 6 Semester 2 Bab VIII. Sunan Kudus ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan contoh Soal Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Semester Genap (Semester 2) lengkap dengan kunci jawabannya. Soal di bawah ini khusus membahas soal-soal Bab 8 tentang Sunan Kudus.
Soal SKI Kelas 6 Semester 2 Bab VIII. Sunan Kudus dan Kunci Jawabannya
Soal SKI Kelas 6 Semester 2 Bab VIII. Sunan Kudus dan Kunci Jawabannya

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VI Semester Genap (Semester 2) terdiri dari 4 Bab. Keempat Bab tersebut adalah:
Bab VI. Sunan Kalijaga
Bab VII. Sunan Muria
Bab VIII. Sunan Kudus
Bab IX. Sunan Gunung Jati

Soal SKI Kelas VI Semester 2 Bab VIII. Sunan Kudus

Nah, berikut ini soal Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VI Semester Genap Bab 8 yang membahas tentang Sunan Kudus.

Jawablah soal-soal di bawah ini!

1. Apa yang kamu ketahui tentang silsilah Sunan Kudus!

2. Kenapa Sunan Kudus berpindah dari Demak ke Tajug (Kudus)?

3. Kenapa Sunan Kudus melarang penyembelihan sapi saat Idul kurban pada saat itu?

4. Bagaimana Sunan Kudus melakukan kompromi budaya Islam dan kearifan lokal?

5. Sunan Kudus adalah tokoh toleran, kreatif dan seniman, jelaskan!

Kunci Jawaban Soal SKI Kelas 6 Semester 2 Bab VIII. Sunan Kudus

1. Apa yang kamu ketahui tentang silsilah Sunan Kudus!

Jawaban:
Ja’far Shadiq Azmatkhan atau Sunan Kudus, putra Usman Haji bin Ali Murtadha, saudara kandung Sunan Ampel. Ia adalah cucu buyut Syekh Ibrahim As-Samarkandi dan silsilahnya bersambung sampai Rasulullah Saw. melalui jalur Sayidina Husen bin Fatimah binti Rasulullah Saw.

2. Kenapa Sunan Kudus berpindah dari Demak ke Tajug (Kudus)?

Jawaban:
Raden Ja’far Shadiq muda (Sunan Kudus) pernah diangkat menjadi senopati atau panglima kerajaan Demak menggantikan Sunan Ngudung, ayahandanya. Ia diberikan tugas memperluas wilayah kerajaan Demak sebagai pusat pengembangan Islam masa akhir Majapahit. Ia juga pernah diangkat sebagai Imam Besar Masjid Agung Demak, masjid Kerajaan Islam Demak yang menjadi pusat dakwah dan pengkaderan para penyebar Islam.

Jabatan lain yang pernah diemban saat di Demak, Sunan Kudus diangkat sebagai qadhi atau hakim, yaitu jabatan di Kesultanan Demak yang lebih tinggi dari Imam Masjid. Namun pada saat pecahnya perselisihan di Kerajaan Demak, dan wafatnya Sultan Terenggana, ia memutuskan untuk pindah ke Kudus mengembangkan dakwah Islam yang ramah. Di Kudus, Ja’far tidak lagi disibukkan oleh urusan pemerintahan sehingga bisa fokus dalam menjalankan dakwah Islam.

Wilayah Kudus, sebelumnya bernama desa Tajug yang menjadi daerah dakwahnya Kyai Telinsing, guru Sunan Kudus. Tokoh ini giat menyebarkan dakwah Islam, selain itu ia Kyai Telinsing juga mengajari penduduk ilmu pertukangan dan seni mengukir. Sehingga saat Ja’far Shadiq pindah dari Demak ke Tajug, sebahagian penduduknya sudah memeluk agama Islam. Kepindahannya ke Kudus menyebabkan gelar Sunan Kudus melekat dalam diri Ja’far Shadiq.

3. Kenapa Sunan Kudus melarang penyembelihan sapi saat Idul kurban pada saat itu?

Jawaban:
Di awal dakwahnya ke Kudus, Sunan Kudus mementingkan persatuan masyarakat lokal dengan menghormati pemeluk agama lain. Ia melarang penyembelihan sapi pada saat pelaksanaan ibadah qurban, hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi kepada ajaran agama lain yang memposisikan sapi sebagai hewan yang dihormati dan dikeramatkan. Pelarangan tersebut bukan karena dilarang menurut ajaran Islam tapi penyembelihan sapi pada saat itu dapat menimbulkan ketersinggungan sebuah kerajaan yang dipimpin Pangeran Poncowati.

Kearifan yang dilakukan Sunan Kudus mengundang kehadiran Pangeran Poncowati menanyakan, “apakah larangan menyembelih sapi oleh Sunan Kudus adalah ajaran agama Islam?” Lalu dijawab oleh Sunan Kudus, “Sapi bukanlah hewan yang diharamkan, dan larangan itu disampaikan sebagai penghormatan itu kepada pemeluk agama yang menganggap sapi sebagai binatang yang dihormati.” Kejadian ini sebagai sebab masuk Islamnya Pangeran Poncowati dan menyerahkan wilayah kerajaan kepada Sunan Kudus.

4. Bagaimana Sunan Kudus melakukan kompromi budaya Islam dan kearifan lokal?

Jawaban:
Dalam usahanya menarik simpati agama lain memeluk Islam, Sunan Kudus melakukan akulturasi budayadalam arsitektur masjid yang mengkompromikan arsitektur Islam dan Hindu-Budha, yaitu:
a) Membangun Masjid dan Menara Kudus
Sejak meninggalkan Demak, dan tinggal di Kudus, Ja’far Shadiq memulai dakwahnya dengan membangun masjid Agung Kudus yang besar dan indah, sebuah tulisan berbahasa Arab menyebutkan bahwa masjid itu dibangun tahun 956 H/1549.
Arsitektur menara kudus yang unik menggambarkan kompromi Islam dengan arsitektur setempat yang bercirikan Hindu sebagai upaya pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat yang sudah mapan dalam budayanya.

Bangunan Menara mempunyai tinggi 18 meter, dengan ukuran dasar persegi 10x10 meter. Dihiasi dengan piring keramik bergambar yang berjumlah 32 buah. Dua puluh buah berwarna biru berlukiskan masjid, manusia, unta dan kurma. Sedangkan 12 buah lainnya berwarna putih berlukiskan kembang.
Sunan Kudus menyebarkan Islam dengan jalan kebijaksanaan, mengkomproikan arsitektur Islam, Jawa, Hindu-Budha, dan Kebudayaan Tionghoa. sehingga mendapatkan simpati dari penduduk setempat yang masih beragama Hindu atau Budha atau aliran kepercayaan lainnya.

b) Membangun Padasan (Tempat Wudhu)
Padasan dibangun dengan pancuran berjumlah delapan dan diberikan arca di atasnya. Dalam ajaran Budha arca menjadi simbol dalam keyakinan mereka. Terdapat delapan ajaran yang dinamakan asta sanghika marga. (sebuah ajaran cara bersikap dalam kehidupan).

Dalam usahanya mencari perhatian orang-orang Hindu-Budha, Sunan Kudus meneraik mereka lewat arsitektur menara dan padasan di sekitarnya hingga membuahkan hasil, lambat laun banyak para pemeluk Hindu-Budha berdatangan memeluk Islam hingga Kudus menjadi kota penting dalam penyebaran Islam .

5. Sunan Kudus adalah tokoh toleran, kreatif dan seniman, jelaskan!

Jawaban:
A. Toleran:
Jejak perjalanan Sunan Kudus dalam menyebarkan Islam melalui jalan damai terlihat dari peninggalannya, seperti Masjid Menara Kudus menjadi salah satu bukti Sunan Kudus tida serta merta memaksakan ajaran Islam diterima masyarakat. Ia tampil mengkompromikan berbagai budaya dan kearifan lokal, melalui tutur kata santun ia menyampaikan Islam rahmatan lil alamin atau Islam yang membawa kasih sayang bagi semua lapisan

B. Kreatif:
Upaya-upaya yang dilakukan Sunan Kudus dalam mengembangkan Islam di kota Kudus mencerminkannya sebagai sosok yang kreatif dan selalu berfikir mencari cara-cara unik dalam menarik simpati masyarak agar memeluk Islam, seperti menambatkan sapi di halaman masjid, melarang masyarakat menyembelih sapi dan mempelopori akulturasi budaya Islam, Jawa, Hindu-Budha dan Cina dalam arsitektur Menara Kudus, Lawang kembar dan Padasan.

C. Seniman:
Selain sebagai ulama penyebar Islam, Sunan Kudus juga dikenal pencipta tembang Miji dan Maskumbang. Tembang adalah puisi tradisonal Jawa yang muncul di akhir Majapahit diciptakan oleh para Wali Songo. Lewat tembang-tembang yangdiciptakan dan disebarkan ke masyarakat, Sunan Kudus menyisipkan ajaran Islam melalui isi tembang, sehingga dengan mudah diingat oleh masyarakat

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan Contoh Soal Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Semester Genap (Semester 2) Bab 8 Sunan Kudus lengkap dengan kunci jawabannya. Semoga bermanfaat. Silakan baca-baca postingan Sekolahmuonline yang lainnya.

Lengkap rangkuman atau ringkasan (review) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Semester Genap (Semester 2) Kurikulum 2013 semua Bab silakan baca pada postingan-postingan di bawah ini:
Lengkap soal dan kunci jawabannya Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Semester Genap (Semester 2) Kurikulum 2013 semua Bab silakan baca pada postingan-postingan di bawah ini:
Mei Inarti
Mei Inarti Seorang Guru Sekolah dan Ibu Rumah Tangga