Jelaskan pengertian Kontrol Diri atau Mujahadah an-Nafs [PAIBP Kelas 10 Bab 8 Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Nyaman dan Berkah] ~ sekolahmuonline.com
Jelaskan pengertian Kontrol Diri atau Mujahadah an-Nafs [PAIBP Kelas 10 Bab 8 Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Nyaman dan Berkah] ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan pembahasan ringkas, padat, dan jelas tentang pengertian Kontrol Diri atau Mujahadah an-Nafs.
Definisi Kontrol Diri
Apa itu Kontrol Diri atau Mujahadah an-Nafs? Berasal dari bahasa apa? Apa pengertian Kontrol Diri atau Mujahadah an-Nafs secara bahasa? Apa pengertian Kontrol Diri atau Mujahadah an-Nafs secara istilah? Temukan jawabannya pada ulasan singkat Sekolahmuonline di bawah ini.
Pengertian Kontrol Diri atau Mujahadah an-Nafs Secara Bahasa dan Istilah
Dalam Buku PAIBP Kelas X SMA/SMK, dijelaskan bahwa Kontrol diri dalam Islam disebut dengan mujahaddah an-nafs.
Secara bahasa mujahadah an-nafs [Ù
ۏۧÙŰŻŰ© ۧÙÙÙŰł] terdiri dari dua kata yaitu mujahadah [Ù
ۏۧÙŰŻŰ©] yang berarti bersungguh-sungguh, dan an-nafs [ۧÙÙÙŰł] yang berarti jiwa, nafsu atau diri.
Menurut istilah pengertian dari mujahadah an-nafs atau kontrol diri adalah upaya sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri atau menahan nafsu yang melanggar hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Lawan kata dari mujahadah an-nafs adalah ittiba’ul hawa [ۧŰȘۚۧŰč ۧÙÙÙÙ ] atau mengikuti hawa nafsu.
Kontrol diri identik dengan kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan perilaku seseorang menjadi lebih positif.
Kontrol diri juga berperan untuk menahan tingkah laku yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, karena orang yang memiliki kontrol diri yang baik, cenderung akan patuh dan mengikuti peraturan yang ada di mana pun ia berada, serta mampu menekan atau menahan tingkah laku yang bersifat impulsif atau sekehendak hatinya.
Kontrol diri akan membuat seseorang mampu menahan reaksi yang bersifat negatif terhadap sesuatu dan mengarahkannya menjadi reaksi yang lebih positif.
Semakin tinggi kemampuan kontrol diri seseorang, maka akan semakin rendah tingkat agresifitasnya terhadap sesuatu, dan begitu pun sebaliknya.
Rasulullah Saw. bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis riwayat Muslim berikut ini:
ŰčَÙْ ŰčَŰšْŰŻِ ۧÙÙِّٰ ŰšْÙِ Ù
َŰłْŰčُÙْŰŻٍ ۱َ۶ِÙَ ۧÙÙُّٰÙ ŰčَÙْÙُ ÙَۧÙَ: ÙَۧÙَ ۱َŰłُÙْÙُ ۧÙÙِّٰÙ Ű”ÙÙ Ű§ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ÙŰłÙÙ
: ÙَÙ
َۧ ŰȘَŰčُŰŻُّÙْÙَ ۧÙْŰ”ُّ۱َŰčَŰ©َ ÙِÙْÙُÙ
ْ , ÙَۧÙَ: ÙُÙْÙَۧ : ۧÙَّŰ°ِÙْ Ùَۧ ÙَŰ”ْ۱َŰčُÙُ ۧÙ۱ِّŰŹَۧÙُ ÙَۧÙَ: ÙَÙْŰłَ ŰšِŰ°ٰÙِÙَ ÙَÙٰÙِÙَّÙُ ۧÙَّŰ°ِÙ ÙَÙ
ْÙِÙُ ÙَÙْŰłَÙُ ŰčِÙْŰŻَ ۧÙْŰșَ۶َŰšِ - ۱ÙŰ§Ù Ù
ŰłÙÙ
Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Apakah yang kamu sebut dengan orang yang perkasa (kuat) di antara kamu?” Jawab kami: “orang yang mampu merobohkan lawannya”. Jawab Nabi: “bukan itu orang yang perkasa, melainkan seseorang yang mampu menguasai dirinya pada saat ia marah” (H.R. Muslim)
Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan pembahasan tentang Pengertian Kontrol Diri atau Mujahadah An-Nafs. Semoga bermanfaat. Silakan baca-baca postingan Sekolahmuonline yang lainnya.
Jangan lupa, baca juga: