Jelaskan Bagaimana Cara untuk Menerapkan dan Mengimplementasikan Sikap Kontrol Diri dalam Kehidupan Sehari-hari? [PAIBP Kelas 10 Bab 8 Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Nyaman dan Berkah] ~ sekolahmuonline.com
Jelaskan Bagaimana Cara untuk Menerapkan dan Mengimplementasikan Sikap Kontrol Diri dalam Kehidupan Sehari-hari? [PAIBP Kelas 10 Bab 8 Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Nyaman dan Berkah] ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan pembahasan ringkas, padat, dan jelas tentang Cara untuk Menerapkan dan Mengimplementasikan Sikap Kontrol Diri dalam Kehidupan Sehari-hari.
Implementasi Sikap Kontrol Diri dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebagai makhluk sosial, interaksi antara satu individu dengan individu yang lain tentu saja akan berjalan baik apabila dilandasi dengan nilai-nilai dan ajaran Islam. Sehingga dalam relasi sosial antara satu individu degan individu yang lain, seorang mukmin harus senantiasa mampu mengembangkan sikap kontrol diri agar senantiasa tercipta suasana yang nyaman, aman, saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Cara untuk Menerapkan dan Mengimplementasikan Sikap Kontrol Diri dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam Buku PAIBP Kelas X SMA/SMK disebutkan dan dijelaskan beberapa cara untuk menerapkan dan mengimplementasikan sikap kontrol diri dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah cara untuk menerapkan dan mengimplementasikan sikap kontrol diri dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
a) Memikirkan risiko dan akibat dari setiap perbuatan
Seorang mukmin yang baik, akan senantiasa berfikir dan mempertimbangkan akhir dari setiap perbuatannya.
Dengan menahan diri sejenak, berfikir sebelum bertindak, menggunakan logika dan akal sehat untuk memikirkan akibat dari setiap tindakannya, akan membuat seorang mukmin terhindar dari perbuatan yang buruk. Hal ini Sebagaimana sabda Rasulullah Saw berikut ini:
ŰčَÙْ َۧŰšِÙ Ùُ۱َÙْ۱َŰ©َ ۱َ۶ِÙَ ۧÙÙُّٰÙ ŰčَÙْÙُ ŰłَÙ
ِŰčَ ۱َŰłُÙْÙَ ۧÙÙِّٰ Ű”ÙÙ Ű§ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ÙŰłÙÙ
ÙَÙُÙْÙُ: ِۧÙَّ ۧÙْŰčَŰšْŰŻَ ÙَÙَŰȘَÙَÙَّÙ
ُ ŰšِۧÙْÙَÙِÙ
َŰ©ِ Ù
َۧÙَŰȘَŰšَÙَّÙُ ÙِÙْÙَۧ ÙَŰČِÙُّ ŰšِÙَۧ ÙِÙ Ű§ÙÙَّۧ۱ِ َۧŰšْŰčَŰŻَ Ù
َِّۧ ŰšَÙْÙَ ۧÙْÙ
َŰŽْ۱ِÙِ . - ۱ÙŰ§Ù Ű§Ùۚ۟ۧ۱Ù
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a.,ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu kata yang tidak dipikir (apakah ia baik atau buruk), sehingga dengan satu kata itu, ia terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh daripada jarak antara timur” (H.R. Bukhari)
b) Bersabar dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan
Penerapan sikap kontrol diri dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilakukan dengan cara bersabar dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Tergesa-gesa adalah salah satu sifat setan, karena merupakan sifat gegabah, kurang berfikir dan hati-hati dalam bertindak.
Sifat tergesa-gesa dan kurang sabar akan menghilangkan ketenangan dan kewibawaan seseorang, mendekatkan pada keburukan dan sangat dekat dengan penyesalan.
c) Memperbanyak zikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan setiap muslim secara rutin adalah memperbanyak zikir untuk mengingat Allah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Zikir adalah salah satu metode untuk meredam konflik dalam jiwa setiap mukmin.
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh apabila kita gemar berzikir yaitu semakin mendekatkan diri kepada Allah Allah Subhanahu wa Ta'ala, menenangkan jiwa, menambah pahala serta menyejukkan hati yang sedang gundah, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Q.S. ar-Ra’d/13:28 berikut ini:
ۧÙَّŰ°ِÙْÙَ ٰۧÙ
َÙُÙْۧ ÙَŰȘَŰ·ْÙ
َÙِٕÙُّ ÙُÙُÙْŰšُÙُÙ
ْ ŰšِŰ°ِÙْ۱ِ ۧÙÙِّٰÙِ ۗ َۧÙَۧ ŰšِŰ°ِÙْ۱ِ ۧÙÙّٰÙِ ŰȘَŰ·ْÙ
َÙِٕÙُّ ۧÙْÙُÙُÙْŰšُ ۗ
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala hati menjadi tenteram.
d) Berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt
Salah satu implementasi dari sikap kontrol diri bagi seorang mukmin adalah dengan berdoa memohon kesabaran, ketabahan dan kekuatan kepada Allah Allah Subhanahu wa Ta'ala, supaya senantiasa sanggup menerima dan menghadapi cobaan sesuai dengan kadar kekuatan dengan cara-cara yang dibenarkan oleh syariat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa menahan amarah dan mengendalikan diri ketika hati sedang bergejolak agar tidak hilang kendali.
Adapun lafal dari doa tersebut adalah:
ۧÙÙَّÙُÙ
َّ ۧŰșْÙِ۱ْ ÙِÙ Ű°َÙْŰšِÙ، ÙَŰŁَŰ°ْÙِŰšْ ŰșَÙْŰžَ ÙَÙْŰšِÙ، ÙَŰŁَŰčِŰ°ْÙِÙ Ù
ِÙْ Ù
ُ۶ِÙۧŰȘِ ۧÙْÙِŰȘَÙِ
Allahummaghfirlii dzanbii, wa adzhib ghaizha qalbii, wa a'idznii min mudhillaatil fitani
Artinya:
“Yaa Allah, ampunilah dosaku, dan hilangkanlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari kesesatan fitnah”
Bacalah doa tersebut ketika sedang merasa marah, agar tetap dalam lindungan Allah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak kehilangan kendali serta dijauhkan dari halhal buruk yang tidak pernah kita inginkan.
Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan pembahasan tentang Cara untuk Menerapkan dan Mengimplementasikan Sikap Kontrol Diri dalam Kehidupan Sehari-hari. Semoga bermanfaat. Silakan baca-baca postingan Sekolahmuonline yang lainnya.
Jangan lupa, baca juga:
Soal Pilihan Ganda PAIBP Kelas 10 Bab 8 Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Nyaman dan Berkah ~ sekolahmuonline.com
* Catatan:
Doa tersebut diambil dari doa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk isteri beliau Sayyidah 'Aisyah Radhiyallahu 'anha sebagaimana di sebutkan oleh kalemtayeb.com berikut ini:
Ù
ŰŁŰźÙŰ° Ù
Ù ŰŻŰčۧۥ ۧÙÙŰšÙ (ÙŰčۧۊێ۩ ۱َ۶ِÙَ ۧÙÙَّÙُ ŰčَÙْÙَۧ: ((ۧÙÙÙÙ
َّ ۧŰșÙ۱ْ ÙÙَۧ Ű°ÙŰšَÙَۧ، ÙŰŁŰ°ْÙŰšْ ŰșَÙْŰžَ ÙَÙْŰšِÙَۧ، ÙŰŁŰčŰ°ْÙَۧ Ù
Ùْ Ù
ُ۶ِÙّۧŰȘ ۧÙÙِŰȘَÙْ)) ŰŁŰźŰ±ŰŹÙ Ű§ŰšÙ Űč۳ۧÙ۱ ۚۄ۳ÙŰ§ŰŻÙ ÙÙ ((ۧÙۣ۱ۚŰčÙÙ ÙÙ Ù
ÙۧÙŰš ŰŁÙ
ÙۧŰȘ ۧÙÙ
Ű€Ù
ÙÙÙ))، Ű” 85 ŰčÙ Űčۧۊێ۩ ۱َ۶ِÙَ ۧÙÙَّÙُ ŰčَÙْÙَۧ، ÙÙۧÙ: ((Ù۰ۧ ŰŰŻÙŰ« Ű”ŰÙŰ ŰŰłÙ، Ù
Ù ŰŰŻÙŰ« ŰšÙÙŰ© ŰšÙ Ű§ÙÙÙÙŰŻ))، ÙŰŁŰźŰ±ŰŹÙ Ű§ŰšÙ Ű§ÙŰłÙÙ ŰšÙŰÙÙ ÙÙ ŰčÙ
Ù Ű§ÙÙÙÙ
ÙۧÙÙÙÙŰ©، ۚ۱ÙÙ
457 ، ÙÙÙ Ù۳۟۩ ŰŁŰźŰ±Ù ÙŰ§ŰšÙ Ű§ÙŰłÙÙ ÙۧÙ: ((Ùۣۏ۱ÙÙ Ù
Ù Ű§ÙŰŽÙ۷ۧÙ)) ۚۯÙ: ((Ù
Ù Ù
۶ÙۧŰȘ ۧÙÙŰȘÙ))، ÙۧÙ۞۱ ŰȘ۟۱ÙŰŹÙ ŰčÙŰŻ ۧÙŰŁÙۚۧÙÙ ÙÙ Ű§Ù۶ŰčÙÙŰ©، ۚ۱ÙÙ
4207 .
ÙÙÙ ŰŽŰ§ÙŰŻ ŰčÙ ŰŁÙ
ŰłÙÙ
Ű© ۱َ۶ِÙَ ۧÙÙَّÙُ ŰčَÙْÙَۧ ŰčÙŰŻ ŰŁŰÙ
ŰŻ، ۚ۱ÙÙ
26576 ، 44/2 ŰšÙŰÙÙ، ÙÙÙŰžÙ: ((ÙُÙÙÙ Ű§ÙÙَّÙُÙ
َّ ۱َŰšَّ Ù
ُŰَÙ
َّŰŻ ۧÙÙَّŰšِÙِّ ۧŰșْÙِ۱ْ ÙÙ Ű°َÙْŰšِÙ، ÙَŰŁŰ°ْÙِŰšْ ŰșَÙْŰžَ، ÙَŰŁŰŹِ۱ْÙِÙ Ù
Ùْ Ù
ُ۶ِÙَّۧŰȘ ۧÙْÙِŰȘَÙِ Ù
َۧ ŰŁŰَÙْÙَŰȘْÙَۧ))، ÙŰŰłÙÙ Ű§ÙÙÙŰ«Ù
Ù ÙÙ Ù
ŰŹÙ
Űč ۧÙŰČÙۧۊۯ، 10/27 ، ÙÙÙ ŰčÙŰŻ Űčۚۯ ŰšÙ ŰÙ
ÙŰŻ،
Ű” 443، ۚ۱ÙÙ
1534، ÙۧÙ۷ۚ۱ۧÙÙ ÙÙ Ű§ÙÙ
ŰčŰŹÙ
ۧÙÙŰšÙ۱، 23/338 ، ۚ۱ÙÙ
785 ، ÙۧÙŰŻŰčÙۧŰȘ ۧÙÙŰšÙ۱ ÙÙŰšÙÙÙÙ، 1/ 485، ۚۯÙÙ ÙÙ۞۩: ((Ù
ۧ ŰŁŰÙÙŰȘÙۧ)).
ÙÙÙ ŰŽŰ§ÙŰŻ ŰčÙ ŰŁÙ
ÙۧÙŰŠ ۱َ۶ِÙَ ۧÙÙَّÙُ ŰčَÙْÙَۧ ÙۧÙŰȘ: Ùَۧ ۱َŰłُÙÙَ ۧÙÙÙ ŰčَÙِّÙ
ْÙِÙ ŰŻُŰčۧۥَ ŰŁŰŻْŰčُÙ ŰšÙ، ÙَۧÙَ: ((ÙُÙÙÙ: ۧÙÙَّÙُÙ
َّ ۧŰșْÙ۱ْ ÙÙ Ű°َÙْŰšِÙ ...)) ۧÙŰŰŻÙŰ«، ŰŁŰźŰ±ŰŹÙ Ű§ÙŰźŰ±Ű§ŰŠŰ·Ù ÙÙ Ű§ŰčŰȘÙŰ§Ù Ű§ÙÙÙÙŰš، ۚ۱ÙÙ
52 ، ÙÙ
۳ۧÙŰŠ ۧÙŰŁŰźÙۧÙ، ۚ۱ÙÙ
، 323 .
Wallahu a'lam bisshawaab.