Soal PAIBP Kelas 11 Bab 7 Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud (PAIBP Kelas XI SMA/SMK Kurikulum Merdeka) ~ sekolahmuonline.com

Soal PAIBP Kelas 11 Bab 7 Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud (PAIBP Kelas XI SMA/SMK Kurikulum Merdeka) ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan untuk Anda khususnya adik-adik yang kini berada di kelas 11 SMA/SMK/MA/MAK khususnya SMA dan SMK Pusat Keunggulan (PK) soal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) Kelas XI. Pada postingan kali ini Sekolahmuonline sajikan contoh soal PAIBP Kelas 11 Bab 7 Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya.
Soal PAIBP Kelas XI Bab 7 Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya
PAIBP Kelas XI Bab 7 Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud adalah salah satu Bab yang ada di semester genap atau semester 2. Secara urutan dalam buku PAIBP Kelas XI masuk pembahasan kedua di semester genap.

Soal PAIBP Kelas XI Bab 7 Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud

Soal-soal di bawah ini terdiri dari soal-soal pilihan ganda dan essay. Bagian A (pertama) terdiri dari 10 soal pilihan ganda atau multiples choices. Sedangkan bagian B (kedua) terdiri dari soal-soal essay atau uraian yang berjumlah 13 soal. Kenapa 13 soal? Untuk menyampaikan pesan kepada pembaca semua, bahwa angka 13 itu bukan angka sial. Bagi orang Islam tidak boleh percaya dengan hal yang demikian. Mempercayai angka atau nomor 13 sebagai angka sial dapat menjerumuskan kepada kesyirikan. Maka berhati-hatilah. 

Oh ya, masing-masing bagian disertai kunci jawaban dan pembahasannya. Silakan dibaca dan dipelajari. Karena sangat panjang, santai saja. Boleh sambil menikmati minuman kopi, cemilan dan yang lainnya. Kita merdeka belajar guys! Ingat, tetap jaga kesehatan.

A. Soal Pilihan Ganda PAIBP Kelas 11 Bab 7 Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud

Jawablah soal-soal berikut ini dengan memilih huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang benar dan tepat!

1. Dalam Hadis Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan Al-Bukhāri, bahwa maksudnya kekayaan itu adalah ….
A. kekayaan harta
B. kekayaan hati
C. kekayaan pikiran
D. kekayaan materi
E. kekayaan intelektual

Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Rasulullah bersabda dalam hadits Abu Hurairah:
 لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

Artinya: “Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, tetapi kekayaan adalah kaya hati.” (HR. al-Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 2417)

Dalam riwayat Ibnu Hibban, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat berharga kepada sahabat Abu Dzar. Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata,

قَالَ لِي رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَبَا ذَرّ أَتَرَى كَثْرَة الْمَال هُوَ الْغِنَى ؟ قُلْت : نَعَمْ . قَالَ : وَتَرَى قِلَّة الْمَال هُوَ الْفَقْر ؟ قُلْت : نَعَمْ يَا رَسُول اللَّه . قَالَ : إِنَّمَا الْغِنَى غِنَى الْقَلْب ، وَالْفَقْر فَقْر الْقَلْب

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku, “Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang bahwa banyaknya harta itulah yang disebut kaya (ghoni)?” “Betul,” jawab Abu Dzar. Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta itu berarti fakir?” “Betul,” Abu Dzar menjawab dengan jawaban serupa. Lantas beliau pun bersabda, “Sesungguhnya yang namanya kaya (ghoni) adalah kayanya hati (hati yang selalu merasa cukup). Sedangkan fakir adalah fakirnya hati (hati yang selalu merasa tidak puas).” (HR. Ibnu Hibban. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)

2. Perhatikan Q.S. Al-Ahzab/33: 35 di bawah ini!

إِنَّ ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلْخَٰشِعِينَ وَٱلْخَٰشِعَٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا ﴿٣٥﴾

Dari ayat di atas, merupakan dalil naqli tentang salah satu cabang iman yaitu ….
A. menjaga kehormatan
B. ikhlas
C. malu
D. zuhud
E. taqarrub

Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Teks lengkap beserta terjemahannya Q.S. Al-Ahzab/33: 35:

إِنَّ ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلْخَٰشِعِينَ وَٱلْخَٰشِعَٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا ﴿٣٥﴾

Artinya:
"Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (Q.S.33: 35)

3. Di bawah ini yang merupakan pemahaman yang benar tentang sifat zuhud adalah . . . .
A. tidak boleh memiliki harta karena akan melalaikan kepada Allah
B. mencari harta dengan optimal untuk keluarga mumpung masih hidup
C. mengesampingkan kewajiban kerja dengan selalu beribadah
D. mencari nafkah sepanjang waktu dalam hidup karena waktu adalah uang
E. menjadikan harta dunia untuk mengantarkan kebahagiaan di akhirat

Kunci Jawaban: E
Pembahasan:
Zuhud secara bahasa berarti sesuatu yang sedikit, tidak tertarik terhadap sesuatu dan meninggalkannya. Jadi, zuhud berarti meninggalkan dari kesenangan dunia untuk lebih mementingkan ibadah. Orang yang melakukan zuhud disebut dengan zāhid.

Dalam kaitannya dunia, zuhud diartikan meninggalkan dunia dan menganggap dunia adalah hal yang hina. Meskipun demikian perlu diingat, perilaku zuhud bukan berarti tidak memperhatikan urusan duniawi, atau bukan berarti tidak memiliki harta dan mengasingkan diri dari dunia. Para ulama menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah maksud dari zuhud.

Menurut Abu Sulaiman ad-Darani, zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang dapat menyibukkan diri kita sehingga melalaikan Allah. Dengan kata lain menurut Abu Said bin al-A’rabi dari para gurunya, zuhud adalah mengeluarkan kemuliaan harta dari dalam hati kita, maksudnya harta yang dimiliki tidak menjadikan hati ini jauh dan lalai dari Allah. Bahkan ulama lain menambahkan bahwa harta yang kita miliki harusnya dapat menjadi sarana/alat mendekatkan diri kepada Allah.
Raghib al-Ishfahani menjelaskan bahwa zuhud bukan berarti meninggalkan usaha untuk menghasilkan sesuatu, seperti yang banyak disalahpahami orang, karena yang seperti itu mengantarkan pada kerusakan alam dan bertentangan dengan takdir dan peraturan Allah. Menurutnya,vorang yang zuhud terhadap dunia adalah orang yang cinta kepada akhirat, sehingga ia menjadikan dunia untuk akhirat. Yakni menjadikan harta duniawi untuk kebutuhan dan keperluan akhirat. Sehingga harta yang dimiliki dapat mengantarkan kebahagiaan dan manfaat baginya di akhirat. 

4. Meninggalkan kenikmatan duniawi untuk mendapatkan kenikmatan akhirat merupakan salah satu ciri orang yang memiliki sifat zuhud. Namun tidak hanya itu, orang yang memiliki sifat zuhud memiliki ciri lain yaitu . . . .
A. senang mencela dan susah untuk memuji orang lain
B. membenci orang yang memberikan celaan kepadanya
C. marah-marah ketika mendapat pujian orang lain
D. sangat senang akan pujian yang datang dari orang lain
E. bersikap sederhana baik saat dipuji maupun saat dicela

Kunci Jawaban: E
Pembahasan:
Pilihan A, B, C, dan D semuanya merupakan akhlak yang buruk/tercela. Tidak pantas dimiliki oleh orang yang zuhud. 

5. Di bawah ini merupakan tingkatan ikhlas dengan urut adalah ….
A. awam, khas, dan khawasul khas
B. awam, khawasul khawas, dan khawas
C. awam, khawas, dan khawasul khawas
D. awam, khas, dan khawasul khawas
E. awam, khawas, dan khawasul khas

Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Ali Abdul Halim (2010) mengatakan bahwa ikhlas dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu:
a) Orang awam (umum).
Pada tingkatan ini seseorang beribadah kepada Allah Swt., tujuannya mencari dan menghitung keuntungan dunia dan akhirat. Contohnya: seseorang melakukan ibadah shalat atau memberi shadaqah kepada anak yatim dengan tujuan ingin agar badannya sehat, hartanya banyak, mendapat bidadari dan nanti di akhirat masuk surga.
b) Orang khawash (khusus).
Pada tingkatan ini, seseorang beribadah hanya untuk mencari keuntungan akhirat bukan lagi berorientasi pada keuntungan dunia. Seseorang pada tingkatan ini, beribadah sambil hatinya berharap untuk memperoleh pahala, surga, dan semua yang berorientasi pada akhirat.
c) Orang khawashul khawas (excellent).
Seseorang masuk dalam tingkatan ini, apabila ia beribadah tidak ada motivasi apa pun, kecuali mengharap ridha dari Allah Swt. Ia beribadah setiap hari bukan sebagai kewajiban, tetapi menjadi kebutuhan sebagai seorang hamba. Dengan kata lain Ia beribadah tidak lagi didasari keinginan dunia maupun akhirat, melainkan didasari oleh rasa mahabbah (cinta) dan rindu kepada Allah Swt. Sehingga orang pada tingkatan ini mencapai kenikmatan dalam setiap ibadah yang dikerjakan.

6. Di bawah ini yang termasuk ciri-ciri orang ikhlas adalah ….
A. malas beribadah jika sendirian dan rajin dihadapan banyak orang
B. senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal
C. bergairah beribadah ketika dipuji dan tidak bersemangat jika dicela
D. melakukan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah Swt.
E. membedakan antara amal yang rewardnya besar dan kecil

Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Bagaimana cara agar dapat memiliki sifat ikhlas? Imam Dzun Nun menjelaskan, yaitu seseorang harus bersungguh-sungguh, sabar serta terus menerus/istiqamah dalam beramal, sehingga ia akan terbiasa dengan perbuatan baik. 

Menurut Imam Dzun Nun ada tiga ciri seseorang yang ikhlas dalam beramal:
1. Tidak lagi mengharap/menghiraukan pujian dan hinaan orang lain
2. Tidak lagi melihat kepada manfaat dan bahaya perbuatan, tetapi pada hakikat perbuatan, misalnya bahwa amal yang kita lakukan adalah perintah Allah.
3. Tidak mengingat pahala dari perbuatan yang dilakukan.

7. Di bawah ini merupakan manfaat ikhlas adalah ….
A. menambah kekayaan di dunia
B. terhindar dari tipu daya setan
C. menjadi orang yang terkenal
D. mendapatkan pujian dari teman
E. dicari banyak orang untuk dibantu

Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Apa manfaatnya kalau kita mempunyai sikap ikhlas? Diantara manfaatnya adalah:
- Terhindar dari tipu daya setan/iblis. Sehingga kita dapat selamat dari berbagai macam godaan dan tipu daya yang menyebabkan kkita jauh dari petunjuk agama.
- Akan selamat dari siksa dan akan mendapatkan derajat yang tinggi kelak di akhirat. 

8. Dalam Hadis Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan Al-Tirmidzī bahwa yang termasuk malu kepada Allah dengan sebenarnya adalah ….
A. menjaga seluruh jiwanya dengan mengikutsertakan program asuransi
B. menjaga harta benda yang dimilikinya dengan menabung di Bank Syari’ah
C. menjaga seluruh anggota badan dari perbuatan yang dilarang oleh agama Islam
D. menjaga seluruh keluarga dengan memasang CCTV di dalam dan di luar rumah
E. menjaga lingkungan sekitar dengan melakukan jaga malam secara bergantian

Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
“Dari Abdullah bin Mas’ud berkata: Rasulullah saw bersabda:
“Malulah pada Allah dengan sebenarnya.” Berkata Ibnu Mas’ud: Kami berkata:
Wahai Rasulullah, kami malu, alhamdulillah. Beliau bersabda: “Bukan itu, tetapi malu kepada Allah dengan sebenarnya adalah kau menjaga kepala dan apa yang dipahami dan perut beserta isinya, mengingat kematian dan segala kemusnahan, barangsiapa menginginkan akhirat, ia meninggalkan perhiasan dunia, barangsiapa melakukannya, ia malu kepada Allah dengan sebenarnya.” (H.R. Al-Tirmidzī)

Dari hadis tersebut, Nabi Muhammad Saw. memerintahkan untuk malu kepada Allah Swt. dengan sebenarnya. Maksudnya menjaga seluruh anggota badan dari perbuatan yang dilarang oleh ajaran agama Islam. Kemudian mengingat kematian dan meninggalkan perhiasan dunia. 

9. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) menghindari dari perbuatan maksiat
2) menghantarkan hambanya melakukan kebaikan
3) mengurangi rezeki
4) lebih dekat dengan Allah Swt.
5) tidak mendapatkan pekerjaan

Dari pernyataan di atas, yang termasuk manfaat sikap malu sebagai cabang Iman adalah ….
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 1)
E. 3), 5), dan 1)

Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Sudah jelas

10. Malu merupakan tanda baik atau tidaknya iman seseorang. Malu berbeda dengan tidak percaya diri. Oleh karenanya, malu ini harus ditempatkan pada posisi yang tepat. Salah satu penerapan sifat malu yang tepat di bawah ini adalah….
A. malu tidak mengerjakan tugas
B. malu menghadiri pengajian umum 
C. malu diejek teman apabila berjilbab 
D. malu salat berjama’ah di masjid
E. malu tidak mempunyai HP terbaru

Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Sudah sangat jelas

B. Soal Essay PAIBP Kelas 11 Bab 7 Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud

Jawablah soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat!

1. Jelaskan pengertian muru’ah baik dari segi bahasa maupun istilah!

Jawaban:
Muru’ah dari segi bahasa memiliki arti kehormatan diri; harga diri; nama baik.

Muru’ah secara istilah dapat didefinisikan sebagai kemampuan akal untuk dapat menghindari keinginan dan tuntutan syahwat, sebagai upaya dalam menjaga martabat dan kehormatan diri

2. Bagaimana cara menerapkan muru'ah bagi pelajar? Sebutkan tiga cara!

Jawaban:
Contoh 3 penerapan muru’ah bagi pelajar:
» muru’ah terhadap diri sendiri dengan melaksanakan akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak tercela dimanapun dan kapanpun meskipun dalam keadaan sendiri.
» muru’ah terhadap sesama makhluk dengan menjaga akhlak luhur dan menjauhi akhlak tercela di tengah masyarakat dan sesama manusia.
» muru’ah terhadap Allah Swt. dengan merasa malu terhadap Allah Swt. Ketika ibadah tidak dijalankan secara sungguh-sungguh.

3. Bagaimana bentuk zuhud orang yang memiliki rezeki melimpah? Sebutkan tiga.

Jawaban:
Seorang zahid (zahid: orang yang zuhud) ketika mendapatkan rejeki yang melimpah diantaranya adalah dengan cara:
» bersedekah kepada fakir miskin
» memberikan sedekah jariyah untuk pembangunan masjid
» memberikan santunan kepada anak yatim piatu

4. Jelaskan tiga ciri orang yang memiliki sikap ikhlas!

Jawaban:
Tiga ciri orang yang ikhlas diantaranya adalah:
» Istiqomah dengan disertai bersungguh-sungguh dalam beramal, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada pujian ataupun celaan ia akan tetap istiqomah melaksanakan ibadah.
» Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah Swt., baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari manusia.
» Melaksanakan sesuatu dengan tulus tanpa ada pamrih

5. Jelaskan tiga manfaat sifat malu dalam kehidupan seseorang!

Jawaban:
Diantara manfaat dari sifat malu, di antaranya:
» Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah Swt.
» Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah Swt. akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di akhirat kelak.
» Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt. Orangorang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya

6. Jelaskan apa maksud dari menjaga kehormatan? 

Jawaban:
Maksud dari menjaga kehormatan adalah menjaga harga diri, nama baik, dan kemuliaan diri. Dengan kata lain menjaga harkat, martabat dan harga diri manusia. Menjaga kehormatan dalam Bahasa Arab disebut dengan muru’ah. Selain muru’ah juga disebut dengan istilah ‘iffah.

7. Jelaskan pengertian 'iffah! 

Jawaban:
Secara bahasa, ‘iffah berarti mencegah dari sesuatu yang tidak bermanfaat atau menjauhi hal yang buruk dan terlarang.

Sedangkan secara istilah, ‘iffah berarti sifat yang menjadikan seseorang dapat menghindar dari menuruti hawa nafsunya.

8. Sikap Muru’ah dibagi menjadi tiga macam. Sebutkan dan jelaskan masing-masing dari macam-macam muru'ah tersebut! 

Jawaban:
Sikap Muru’ah dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Muru’ah terhadap diri sendiri. Maksudnya adalah mempertahankan serta melaksanakan perilaku yang mulia dan menghindari perilaku yang tercela di manapun dan kapanpun meskipun dalam keadaan sendiri;
2) Muru’ah terhadap sesama makhluk. Maksudnya adalah menjaga perilaku yang mulia dan menghindari perilaku yang tercela kepada orang lain baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat;
3) Muru’ah terhadap Allah Swt. Maksudnya merasa malu kepada Allah
Swt. sehingga membuat seseorang untuk selalu melaksanakan semua perintah-Nya, menjauhi semua larangan-Nya, dan merasa malu apabila berbuat bermaksiat kepada-Nya

9. Sebutkan contoh muru’ah terhadap diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari! 

Jawaban:
Diantara contoh muru’ah dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1) Menjaga perkataan dengan tidak mengejek teman ataupun berkata kasar;
2) Menggunakan pakaian yang mencerminkan syariat Islam bukan menggunakan pakaian yang menampakkan lekuk tubuh;
3) Menjauhi pergaulan bebas dan zina;
4) Menjauhi makan dan minuman yang haram;
5) Mempergunakan harta di jalan yang baik. Diantaranya bisa dengan bersedekah, menyantuni anak yatim, memberikan beasiswa;
6) Tidak menyalahgunakan jabatan yang dimiliki.

10. Jelaskan pengertian ikhlas dan maksud ikhlas bila dikaitkan dengan ibadah!

Jawaban:
Kata ikhlas dari bahasa Arab. Secara bahasa kata ikhlas berarti murni, tidak bercampur, bersih, jernih, mengosongkan dan membersihkan sesuatu.

Ikhlas berarti suci dalam berniat, bersihnya batin dalam beramal, tidak ada pura-pura, lurusnya hati dalam bertindak, jauh dari penyakit riya’ serta mengharap ridha Allah semata.

Kaitannya dengan ibadah, secara bahasa ikhlas berarti tidak memperlihatkan amal kepada orang lain.
Sedangkan secara istilah, al-Jurjani dalam kitabnya al-Ta’rifat memberikan pengertian ikhlas adalah membersihkan amal perbuatan dari hal-hal yang mengotorinya seperti mengharap pujian dari makhluk atau tujuan-tujuan lain selain dari Allah, termasuk juga tidak mengharap amalnya disaksikan oleh selain Allah.

11. Bagaimana cara agar dapat memiliki sifat ikhlas?

Jawaban:
Imam Dzun Nun menjelaskan, yaitu seseorang harus bersungguh-sungguh, sabar serta terus menerus/istiqamah dalam beramal, sehingga ia akan terbiasa dengan perbuatan baik.
Menurutnya ada tiga ciri seseorang yang ikhlas dalam beramal:
1. Tidak lagi mengharap/menghiraukan pujian dan hinaan orang lain
2. Tidak lagi melihat kepada manfaat dan bahaya perbuatan, tetapi pada hakikat perbuatan, misalnya bahwa amal yang kita lakukan adalah perintah Allah.
3. Tidak mengingat pahala dari perbuatan yang dilakukan

12. Menurut Ibnu Hajar malu dibagi menjadi dua. Sebutkan dan jelaskan! 

Jawaban:
Menurut Ibnu Hajar penulis kitab Fath al-Bari, malu dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Malu naluri (gharizah) yakni sifat malu yang Allah ciptakan pada diri hamba sehingga mengantarkan hamba tersebut melakukan kebaikan dan menghindari keburukan serta memotivasi untuk berbuat yang indah.
Inilah yang termasuk cabang dari iman, karena bisa menjadi perantara menaiki derajat iman.
2) Malu yang dicari/dilatih (muktasab). Sifat malu ini adakalanya bagian dari iman, seperti rasa malu sebagai hamba di hadapan Allah pada hari kiamat, sehingga menjadikannya mempersiapkan bekal untuk menemui Allah di akhirat nanti. Adakalanya juga malu ini bagian dari ihsan, seperti malunya hamba karena adanya rasa taqarrub atau merasa selalu dalam pengawasan Allah, inilah puncak dari macam-macam cabang iman. 

13. Jelaskan pengertian zuhud!

Jawaban:
Zuhud secara bahasa berarti sesuatu yang sedikit, tidak tertarik terhadap sesuatu dan meninggalkannya. Jadi, zuhud berarti meninggalkan dari kesenangan dunia untuk lebih mementingkan ibadah. Orang yang melakukan zuhud disebut dengan zāhid.

Dalam kaitannya dunia, zuhud diartikan meninggalkan dunia dan menganggap dunia adalah hal yang hina. Meskipun demikian perlu diingat, perilaku zuhud bukan berarti tidak memperhatikan urusan duniawi, atau bukan berarti tidak memiliki harta dan mengasingkan diri dari dunia. Para ulama menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah maksud dari zuhud.

Menurut Abu Sulaiman ad-Darani, zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang dapat menyibukkan diri kita sehingga melalaikan Allah. Dengan kata lain menurut Abu Said bin al-A’rabi dari para gurunya, zuhud adalah mengeluarkan kemuliaan harta dari dalam hati kita, maksudnya harta yang dimiliki tidak menjadikan hati ini jauh dan lalai dari Allah. Bahkan ulama lain menambahkan bahwa harta yang kita miliki harusnya dapat menjadi sarana/alat mendekatkan diri kepada Allah.
Raghib al-Ishfahani menjelaskan bahwa zuhud bukan berarti meninggalkan usaha untuk menghasilkan sesuatu, seperti yang banyak disalahpahami orang, karena yang seperti itu mengantarkan pada kerusakan alam dan bertentangan dengan takdir dan peraturan Allah. Menurutnya,vorang yang zuhud terhadap dunia adalah orang yang cinta kepada akhirat, sehingga ia menjadikan dunia untuk akhirat. Yakni menjadikan harta duniawi untuk kebutuhan dan keperluan akhirat. Sehingga harta yang dimiliki dapat mengantarkan kebahagiaan dan manfaat baginya di akhirat. 

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan Contoh Soal Pilihan Ganda dan Soal Essay mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) Kelas 11 Bab 7 Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya. Soal Sekolahmuonline rujuk dari Buku PAIBP Kelas XI SMA/SMK dengan dikemas menjadi kemasan yang komplit untuk dipelajari. Semoga bermanfaat. Silahkan baca postingan-postingan Sekolahmuonline lainnya.

Baca juga:
Mei Inarti
Mei Inarti Seorang Guru Sekolah dan Ibu Rumah Tangga