Soal SD Kelas 5 Tema 8 Keragaman di Indonesia Subtema 1 Tanah Air Indonesia Hari Ke-1 + Kunci Jawabannya
Soal SD Kelas 5 Tema 8 Keragaman di Indonesia Subtema 1 Tanah Air Indonesia Hari Ke-1
A. Bacalah bacaan berikut kemudian jawablah soal-soal yang disediakan!
Kami Anak Indonesia Niken ingin segera menceritakan pengalaman tadi pagi ke teman-temannya. Ia meminjam HP mama untuk menghubungi Lia, teman karibnya. Saat mama menyodorkan HP ke Niken, mama menunjukkan video yang dikirim Tante Nadin dari Belanda. Di
video, Yona, anak tunggal tante sedang membaca cerita tentang Presiden Soekarno.
Yona mengenakan Aesan Paksangko, baju adat Sumatra Selatan. Saat
Niken mencari nomor ibu Lia, tiba-tiba telepon berdering. Niken membaca nama
“Nte Nadin”. “Tante
vidcall, Ma,” Niken mengembalikan HP ke mama. Setelah sekitar sepuluh menit
kemudian, mama menyodorkan HP ke Niken. “Kak Yona mau ngomong, nih,” kata mama.
Niken sontak teriak riang. Meskipun usia sepupunya lebih tua 5 tahun, Niken
paling suka berbagi cerita dengannya. “Kak
Yona!” Niken dan Yona segera hanyut dalam percakapan. Akhirnya Niken
menceritakan pengalaman tadi pagi saat mobil yang mereka tumpangi dihentikan
hansip. Mereka diminta turun lalu memberikan penghormatan sambil menyanyikan
lagu Indonesia Raya. Aku
lihat video Kak Yona baca cerita tentang Pak Sukarno. Wah, kayak baca puisi
saja ya,” kata Niken. “Oh,
itu saat Kakak lomba Hari Anak Nasional di KBRI dua minggu lalu. Kakak juara
lo,” cerita Yona. Niken menghujaninya dengan pujian. “Kakak
tadi upacara?” tanya Niken. “Upacara
dong, tapi virtual.” “Maksudnya?”
Niken tidak mengerti. “Upacara secara daring, online, lewat
internet.” “Wah, bagaimana upacaranya, Kak?” “Kakak, om, tante, dan Rehan berdiri di depan laptop, mengikuti setiap aba-aba pemimpin upacara. Ya seperti upacara di lapangan KBRI. Meskipun mengikuti dari rumah, kami melakukan dengan serius lo.” “Serius
bagaimana, Kak?” “Menggunakan pakaian rapi, kaus kaki, dan sepatu,” jelas Yona. Niken mengikik mendengar pengalaman Yona yang juga menarik seperti pengalamannya tadi. “Rasanya
ingin nangis saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu nasional,”
Yona menceritakan. “Mengapa
ingin nangis? Kalau aku tambah semangat, Kak.” “Kakak
merasa setiap kata dalam lagu itu mencerminkan peristiwa masa lalu dan
harapan para pahlawan Indonesia. Mereka mengorbankan harta, benda, kehilangan
kesempatan untuk sekolah, bahkan berkorban nyawa. Tidak terbayang kalau kita
hidup di zaman itu, ya. WR Supratman menulis cita-cita bangsa dalam lagu
Indonesia Raya,” kata Yona dengan semangat, tapi suaranya bergetar. “Iya
ya, Kak. Harusnya kita menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
sungguh-sungguh, ya Kak,” puji Niken. “Ya
harus sungguh-sungguh, adikku yang ayu… Mau dengar pengalaman Kakak yang
lain?”
“Mau
dong, Kak!” “Tahun
lalu Kakak menghadiri peringatan International Youth Day atau Hari Pemuda
Internasional yang diselenggarakan organisasi pemuda di sini. Waktu itu
tanggal 12 Agustus. Ada teman-teman remaja dari berbagai negara. Kamu bisa
bayangkan saat masing-masing undangan menyanyikan lagu kebangsaannya sambil
menghormati benderanya?” Yona menghentikan ceritanya sesaat. “Gimana
itu, Kak?” “Kakak
bersemangat dan bangga sekali saat menyanyikan Indonesia Raya dengan
menghormat bendera merah putih. Teman-teman kakak jadi tahu lagu kebangsaan
dan bendera kita. Lagu kebangsaan dan bendera itu contoh identitas bangsa dan
negara, karena banyak identitas yang lain,” jelas Yona. “Identitas
bangsa? Apa itu, Kak?” “Oh,
identitas bangsa itu ciri khusus yang membuat suatu bangsa dan negara mudah
dan cepat dikenali,” jawab Yona.
“Jadi,
teman-teman Kakak dari negara-negara lain juga punya identitas negaranya?” “Iyalah.
Mereka juga bangga dengan lagu kebangsaan dan bendera negara mereka. Akhirnya
kami lebih saling kenal identitas setiap negara.” “Wah,
Kak Yona memang andalan!” puji Niken lagi. Ia semakin tahu alasan harus
bersungguh-sungguh menyanyikan lagu kebangsaan. Mereka baru berhenti saling
cerita setelah lebih dari satu jam. Sungguh hari yang merdeka dan
menyenangkan! |