Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 8 Pandangan Pengarang Terhadap Kehidupan dalam Novel ~ sekolahmuonline.com
Soal Bahasa Indonesia Kelas XII Bab 8 Pandangan Pengarang Terhadap Kehidupan dalam Novel
A. Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 8 Pandangan Pengarang Terhadap Kehidupan dalam Novel
Bagi orang-orang di desaku, yang kebanyakan mereka adalah perantau,
saat lebaran seperti inilah waktunya untuk berkumpul. Waktu yang tepat untuk
bersilaturahim, saling melepas rindu, dan saling memaafkan. Dan tentu saja,
waktu menikmati hidangan spesial di rumah. (Surat Kecil Untuk Ayah, Boy Candra) |
Kutipan 1 Seorang pemuda bernama Kacak, yang merasa karena
mamaknya adalah kepala desa, mempunyai sifat sombong dan selalu berbuat
sekehendak hatinya sehingga kurang disukai oleh orang-orang sekampungnya.
Namun, lain halnya dengan Midun, walupun hanya anak seorang petani miskin,
tetapi ia mempunyai pendidikan moral dan agama yang baik, sehingga sangat
disukai oleh orang-orang di kampungnya. |
Kutipan 2 Tuti dan Maria, anak wedana pensiunan, R.
Wiriaatmadja, ketika berada di Gedung Akuarium Jakarta bertemu dengan Yusuf, mahasiswa
fakultas kedokteran. Maria siswa HBS, seorang yang lincah dan periang.
Sebaliknya Tuti, kakaknya, gadis pemikir yang hanya mempercakapkan hal-hal
yang dianggapnya perlu, aktivis organisasiwanita yang gagah
memperjuangkankemajuan kaumnya. |
Cerita yang diangkat Negeri 5 Menara (N5M)
sebenarnya sederhana dan jamak ditemui. Kisah seorang anak (Alif) yang harus
merantau dari tanah Minangkabau ke Jawa (Ponorogo) untuk meneruskan sekolah
di Pondok Madani. Di sana ia berkawan karib dengan Raja dari Medan, Said dari
Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dariBandung, dan Baso dari Gowa.
Keenamnya kemudian dijuluki sahibul menara karena kebiasaan mereka yang
sering berkumpul di bawah menara masjid sambil menunggu azan maghrib. Saat
berkumpul itulah setiap anak berbagi mimpi dan harapan. |
“Siapa laki-laki itu Lintang?”Tanya Sahara
tercekat. “Bodenga...” “Oooh ...,” kami serentak menutup mulut dengan
tangan.Menakutkan sekali.Tak ada yang berani berkomentar.Tegang menunggu
kelanjutan cerita Lintang. “Aku lebih takut padanya daripada buaya mana pun.
Pria ini tak mau dikenal orang, tapi sepanjang pesisir Belitung Timur, siapa
tak kenal dia?”“Dia melewatiku seperti aku tak ada dan dia melangkah tanpa
ragu mendekati binatang buas itu. Dia menyentuhnya! Menepuk-nepuk lembut
kulitnya sambil menggumamkan sesuatu.Ganjil sekali, buaya itu seperti takluk,
mengibas-ngibaskan ekornya laksana seekor anjing yang ingin mengambil hati
tuannya. Lalu mendadak sontak dengan sebuah lompatan dahsyat seperti terbang,
reptil zaman Cretaceous itu terjun ke rawa menimbulkan suara laksana tujuh
pohon kelapa tumbang sekaligus. (Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi) |
Tiap-tiap pemuda yang datang bersekolah di Betawi
datang bertamasya di Danau Singkarak atau ke Sawah Lunto dan singgah di
Solok, belum pernah mereka melampaui sebuah rumah kecil yang amat bersih
rupanya, rumah itu dibeli oleh ibu Hanafidan disanalah ia tinggal bersama
Rapiahkarena perlu menyekolahkan Syafei. Rapiah tidak suka lagi bercerai
dengan mertuanya yang sudah dipandangnya sebagai ibu kandungnya, sedangkan
ibu Hanafi pun berkata hendak menurutkan orang kedua itu kemana perginya. Rapiah tetap menolak hendak dipersuamikan. Ia berkata tak sampai hati akan memberi ayah tiri pada Syafei. (Salah Asuhan, Abdul Muis) |
Orang tuanya bekerja sebagai nelayan miskin yang
tidak hanya memiliki perahu. Mereka juga memiliki keluarga yang banyak yakni
14 kepala. Dari kejeniusan nya lintang sangat menyukai matematika. Tapi,
Cita-citanya menjadi seorang ahli matematika harus terpangkas karena tuntutan
untuk membantu orangtua menafkahi keluarga. Terlebih saat ayahnya meninggal
ia harus bekerja keras untuk mencari nafkah padakeluarganya. (Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi) |
Ah, sebenarnya dia kagum pada laki-lakiitu.
Agaknya mesti beginilah makna dari setiap jiwa yang besar. Manusia besar,
yang bakal tak pernah dicetakn amanya dalam buku-buku pelajaran dan
dikuliahkan oleh mahaguru-mahaguru. Sebab dia tak pernah menulis artikel
dalam majalah, apalagi dalam surat kabar. Manusia besar ini, filosof ini, akan
berlaku dari dunia tanpa apa- apa, selain sejumput kesan-kesan takberaturan
pada sejumput orang lain tentang dia. Hanya itu. (Ziarah, Iwan Simatupang) |
Kutipan 1 Di sudut lain, Dandung dan Rio juga menebar
senyum. Keduanya sahabat gambir sedari masa SMP. Seperti Gambir, usia mereka
juga 27 tahun. Rio, mantan atlet renang yang sarat akan prestasi. Jangkung,
bahu lebar, dan dada bidang. Ia pengantong enam mendaliemas SEA GAMES dan
PON. Saat prestasinya di puncak, ia malah secara resmi menyatakan pengunduran
dirinya. (Pintu Terlarang, Sekar Ayu Asmara) |
Kutipan 2 Meski Noni selalu tampak lebih dewasa dan teratur
ketimbang Wati yang serampangan, sesungguhnya Wati memiliki keteguhan yang
tidak dimilik Noni. Sejak kecil Wati tahu apa yang dimau, dan untuk hal yang
ia suka, wati seolah[1]olah
bertransformasimenjadi sosok yang sama sekali berbeda. (Perahu kertas, Dewi Lestari) |
“Jadi, kita akan kuburkan dia, di Sirnagara?”
tanyanya pelan-pelan setengah ditujukan kepada dirinya sendiri. Soleha tidak
bisa menjawab. Ia mau mengatakannya tapi segera ingat pada yang lain. “Tapi
kita sudah kawinkan dia. Dan sekarang ia sudah menjadi istri Sumarto. Apa
yang akan dikatakan oleh Sumarto?” Pikirannya makin tidak enak kalau
mengingatkan soal itu. Ia memang sudah keberatan ketika suami Soleha
dipanggil orang dari Kampung Sawah untuk mengobati Pak Murad. Sebagai mantri
kesehatan di sekitar itu memang tidak ada dokter. Suami Soleha sering diminta
pertolongan. Namun ia tahu betul Pak Murad ayah Murni. Murni sekarang
menjanda, karena suaminya meninggal dunia. Suami Soleha salain mencintai
dengan Murni ketika masih bujang dan gadis. Mereka tak dapat melaksanakan
niat hatinya sebab Murni dipaksa kawin. |
B. Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 8 Pandangan Pengarang Terhadap Kehidupan dalam Novel
- Soal Pilihan Ganda + Jawabannya Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 1 Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan
- Soal Pilihan Ganda + Jawabannya Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 2 Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan
- Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 2 Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan
- Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 3 Informasi dalam Teks Sejarah
- Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 3 Informasi dalam Teks Sejarah
- Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 4 Kebahasaan dalam Teks Sejarah
- Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 5 Identifikasi Teks Editorial
- Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 6 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial
- Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 7 Nilai-Nilai dalam Buku Pengayaan
- Soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 8 Pandangan Pengarang Terhadap Kehidupan dalam Novel