Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 5 Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia (PPKn Kelas IX SMP/MTs)
Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 5 Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia (PPKn Kelas IX SMP/MTs). Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan Contoh Soal mata pelajaran PPKn kelas IX SMP/MTs lengkap dengan jawaban atau pembahasannya.
Contoh Soal PPKn berikut ini adalah pembahasan soal-soal materi kurikulum 2013 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 9 Bab 5 tentang Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia.
Selamat membaca dan selamat mempelajarinya. Jangan lupa berbagi kepada yang lainnya. Sharing is caring. Cukup tekan share tombol sosial media yang ada di sini. Bisa lewat Facebook, Twitter, WhatsApp, dan yang lainnya.
Baca juga:
- Rangkuman PPKn Kelas 9 Bab 1 Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Dan Pandangan Hidup Bangsa
- Rangkuman PPKn Kelas 9 Bab 2 Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Rangkuman PPKn Kelas 9 Bab 3 Kepatuhan Terhadap Hukum
- Rangkuman PPKn Kelas 9 Bab 4 Berbudi Pekerti Luhur Sesuai dengan Pancasila
- Rangkuman PPKn Kelas 9 Bab 5 Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia
- Rangkuman PPKn Kelas 9 Bab 6 Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 5 Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia
Untuk memudahkan Anda dalam belajar, berikut ini Sekolahmuonline buatkan Daftar Isi pembahasan soalnya. Jadi Anda bisa klik judul soal, langsung akan loncat diarahkan ke soal yang dituju beserta jawabannya. Jika ingin naik lagi ke atas, cukup tekan tanda arah panah naik ke atas (tanda seperti ini: ^ ) yang ada di bawah samping/sebelah kanan.
Berikut ini Daftar Isi-nya (Klik: SHOW)
Jawablah soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat
1. Jelaskan pengertian konflik!
Jawaban:
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
2. Sebutkan dan jelaskan macam konflik berdasarkan tingkatannya!
Jawaban:
Berdasarkan tingkatannya konflik ada dua macam, yaitu konflik ideologi dan konflik politik.
Konflik ideologi terjadi karena perbedaan ideologi dalam masyarakat. Contoh konflik ideologi seperti peristiwa
G 30 S/PKI merupakan penolakan bangsa Indonesia terhadap ideologi komunis.
Konflik politik merupakan pertentangan yang disebabkan perbedaan kepentingan dalam memperoleh kekuasaan atau merumuskan kebijakan pemerintah. Contoh nyata konflik politik antara lain bentrokan akibat proses pemilihan umum, bentrokan menolak kebijakan pemerintah atau menuntut sesuatu.
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam konflik berdasarkan jenisnya!
Jawaban:
Macam-macam konflik berdasarkan jenisnya:
a. Konflik antarsuku
Yaitu pertentangan antar suku yang satu dengan
suku yang lain. Perbedaan suku seringkali juga memiliki perbedaan adat istiadat, budaya, sistem kekerabatan, norma sosial dalam masyarakat. Pemahaman yang keliru terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam masyarakat.
b. Konflik antaragama, yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan atau Agam berbeda. Konflik ini bisa terjadi antara agama yang satu dengan agama yang lain, atau antara kelompok dalam agama tertentu.
c. Konflik antarras, yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan
ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis yaitu memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan ras.
d. Konflik antargolongan, yaitu pertentangan antara kelompok atau
golongan dalam masyarakat. Golongan atau kelompok dalam
masyarakat dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya.
4. Sebutkan gejala-gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat!
Jawaban:
Konflik dalam masyarakat bukan peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang ditandai oleh beberapa gejala dalam masyarakat.
Gejala-gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat antara lain adalah:
a. Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok, seperti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya.
b. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan.
c. Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.
d. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.
e. Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku.
f. Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontroversial, dan pertentangan (konflik)
5. Sebutkan dan jelaskan gejala-gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial!
Jawaban:
Gejala-gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial antara lain:
a. Gejala menguatnya etnosentrisme kelompok.
Etnosentrisme berasal dari kata etnos yang berarti suku sedangkan sentrisme berarti titik pusat. Dengan demikian etnosentrisme memiliki
arti perasaan kelompok di mana kelompok merasa dirinya paling
baik, palingbenar, paling hebat. Sehingga mengukur kelompok lain dengan nilai dan norma kelompoknya sendiri. Sikap
etnosentrisme tidak hanya dalam
kolompok suku, namun juga
kelompok lain seperti kelompok pelajar, partai politik, pendukung tim sepakbola dan sebagainya.
Perkelahian pelajar terkadang
disebabkan oleh rasa kelompoknya lebih baik, lebih kuat, dari kelompok pelajar lain.
b. Stereotip terhadap suatu kelompok, yaitu anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik. Seperti anggapan suatu kelompok identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya. Stereotip ini dapat terhadap kelompok agama, suku, ras, maupun golongan, seperti geng sepeda motor, kelompok remaja tertentu, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya. Stereotip mengakibatkan sikap prasangka terhadap suatu kelompok sesuai dengan anggapan negatif tersebut.
c. Hubungan antar penganut agama yang kurang harmonis. Sikap fanatik yang berlebihan terhadap keyakinan masing-masing, dapat menimbulkan sikap tidak toleran terhadap agama lain. Berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing adalah keharusan, namun kita tidak boleh memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain. Keberagaman agama dapat menimbulkan perbedaan dalam mengatasi
suatu persoalan dalam masyarakat. Perbedaan tersebut dapat berkembang menjadi konflik apabila tidak mengembangkan sikap
saling menghormati agama dan keyakinan orang lain.
d. Hubungan antara penduduk asli dan penduduk pendatang yang kurang harmonis dapat menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat beragam. Ketidakharmonisan dapat terjadi diawali rasa ketidakadilan dalam bidang ekonomi, politik, ketersinggungan, keterbatasan komunikasi, dan sebagainya.
6. Jelaskan akibat keberagaman masyarakat Indonesia!
Jawaban:
Bangsa Indonesia memiliki keberagaman masyarakat yang disebakan oleh suku, budaya, agama dan keyakinan, ras, dan golongan.
Keberagaman dalam masyarakat Indonesia dapat menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat, apabila tidak dicegah dan diatasi dengan baik.
Masalah yang diakibatkan oleh keberagaman masyarakat antara lain konflik atau pertentangan antar suku, konflik antaragama, konflik antarras, dan konflik antargolongan.
7. Jelaskan penyebab konflik dalam masyarakat yang beragam!
Jawaban:
1. Perbedaan antarindividu, seperti perbedaan pendapat, tujuan, keinginan, pendirian. Sebagai individu seseorang memiliki sifat dan kepribadian masing-masing. Tidak ada seorang pun yang memiliki karakater sama persis. Perbedaan individu ini dapat menjadi sumber terjadinya konflik dalam masyarakat.
2. Benturan antarkepentingan, seperti kepentingan ekonomi, politik, maupun ideologi. Keterbatasan sumber daya, perebutan tempat usaha, persaingan pekerjaan merupakan contoh faktor ekonomi yag sering kali menimbulkan konflik dalam masyarakat
3. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat dan mendadak dapat pula menimbulkan ketidaksiapan masyaarakat menerima perubahan.
4. Perbedaan kebudayaan yang mengakibatkan perasaan kelompoknya (in group) dan bukan kelompoknya (out group). Perbedaan kebudayaan sering kali sering kali diikuti oleh sikap etnosentrisme.
8. Jelaskan akibat positif dan negatif dari konflik yang terjadi dalam masyarakat!
Jawaban:
Akibat positif dari konflik yang terjadi dalam masyarakat adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok. Hubungan antar anggota kelompok atau masyarakat semakin kuat.
Sedangkan akibat negatif dari konflik yang terjadi dalam masyarakat adalah:
- perpecahan di masyarakat
- kerugian harta benda dan korban manusia
- kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada
- perubahan kepribadian
Kepribadian seseorang dapat berubah karena konflik. Seperti anak-anak korban konflik yang jadi pemurung, takut melihat orang lain, pendendam, dll
9. Jelaskan upaya mengatasi masalah akibat keberagaman di lingkungan sekolahmu!
Jawaban:
Upaya mengatasi masalah di sekolah dapat dilakukan secara preventif, represif, dan kuratif.
Cara preventif artinya upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadi masalah atau sebelum masalah terjadi di sekolah. Seperti mengembangkan sikap toleransi, kerjasama, latihan bersama, dan sebagainya.
Cara represif yaitu upaya mengatasi pada saat atau setelah terjadi masalah, seperti penangkapan anak untuk dibawa ke kantor guru/BK, pemanggilan anak dan orang tua atau walinya, dan sebaginya.
Kuratif, yaitu upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat
masalah yang terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi. Misalkan pendampingan bagi korban bully dan sebagainya.
10. Jelaskan bagaimana upaya untuk menyelesaikan masalah yang muncul dalam keberagaman masyarakat!
Jawaban:
Setiap masalah atau konflik yang terjadi dalam masyarakat yang beragam harus segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang merugikan masyarakat.
Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara preventif, represif, dan kuratif.
Cara preventif artinya upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadi masalah atau sebelum masalah terjadi. Seperti mengembangkan sikap toleransi, kerjasama, latihan bersama, dan sebagainya.
Sedangkan cara represif yaitu upaya mengatasi pada saat atau setelah terjadi masalah, seperti penangkapan, pembubaran paksa, dan sebaginya.
Kuratif, yaitu upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat
masalah yang terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi. Misalkan pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerjasama, dan sebagainya.
Selain ketiga cara di atas, upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dapat juga juga dilakukan dengan mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati berbagai keragaman di masyarakat.
11. Bolehkah kita membanggakan suku bangsa dan budaya daerah sendiri?
Jawaban:
Kita boleh membanggakan suku bangsa dan budaya daerah sendiri agar kita merasa memiliki. Tapi tidak boleh berlebihan. Apalagi sampai merendahkan budaya daerah lain. Sikap seperti itu dapat menimbulkan perpecahan.
Sebaliknya, kita harus menghormati dan menghargai budaya daerah lain. Hal ini dilakukan supaya bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang kuat dan maju serta disegani oleh bangsa lainnya.
12. Sebutkan 3 (tiga) kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk mempersatukan bangsa!
Jawaban:
Bangsa Indonesia mempunyai tiga kekuatan untuk mempersatukan bangsa, yaitu:
1. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa;
2. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Baca juga:
- Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 1 Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar dan Pandangan Hidup Bangsa
- Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 2 Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 3 Kepatuhan Terhadap Hukum
- Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 5 Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia
- Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 6 Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)