Gods Plan is Usually Additional Beautiful than Our Desire (√Rencana Tuhan Senantiasa Lebih Indah dari Keinginan Kita)
Gods Plan is Usually Additional Beautiful than Our Desire (√Rencana Tuhan Senantiasa Lebih Indah dari Keinginan Kita). Pembaca Sekolahmuonline, sering kita mendengar orang, teman, saudara, atau yang ada di sekitar kitaengucapkan, "manusia boleh berencana, tapi Tuhan punya kehendak sendiri". Ketika kita berencana ini itu, semuanya tak berjalan sesuai rencana, jika benar-benar kita resapi pahami dan yakini ungkapan pada judul ini, maka kita akan sadar. Betapa lemahnya manusia. Jika mau sombong, apa yang hendak disombongkan?
Gods Plan is Usually Additional Beautiful than Our Desire. Si manusia mengininkan si A. Sudah berencana sebaik mungkin, segala macam cara dilakukan. Pendekatan sebaik mungkin dilakukan. Tapi Tuhan rupanya memberinya si B. Jika diterima dengan lapang dada penuh positif thinking, tentu pikiran-pikiran yang baik yang akan muncul pada dirinya. Bisa jadi Tuhan tidak mengasih aku si A karena si A tidak cocok dan tidak untukku. Tuhan menggantikan si A dengan si B karena si B memang yang cocok dan pas untukku. Itu kalau mau berbaik sangka. Husnudhan pada Tuhan. Bukan justru pikiran-pikiran liar tak terkendali yang ujung-ujungan tidak terima dan menganggap Tuhan salah serta tak adil. Na'udzu billaah min dzaalik.
Rencana Tuhan Senantiasa Lebih Indah dari Keinginan Kita. Apa yang kita inginkan belum tentu Tuhan kasih. Karena Tuhan lebih tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan. Bisa jadi jika Tuhan kabulkan keinginan-keinginan kita yang dianggap baik oleh mata kita, tapi tidak pas dan buruk di mataNya, justru akan merusak dan menghancurkan kita. Maka Tuhan kasih sesuatu justru yang bukan kita inginkan. Banyak sebenarnya kejadian-kejadian seperti itu dalam kehidupan ini. Cuma kita sadar dan paham apa tidak saja.
Jika kita paham dan menyadarinya, maka sebenarnya kita sudah sampai level rela atau ikhlas atas kehendak Tuhan. Tapi bukan berarti itu membuat kita mandeg dan berhenti menyerah begitu saja. Ya sudahlah, istilahnya. Bukan! Jangan salah tafsir! Tentu butuh usaha dan do'a yang maksimal dulu. Kalau sudah usaha dan do'a yang dirasa benar-benar sudah maksimal kemduian diiringi rasa tawakal (berserah diri) kepada Tuhan, kemudian hasilnya memang ditakdirkan demikian, tinggal mau baik sangka pada Tuhan atau sebalikanya, buruk sangka?
Ana 'inda dhonni 'abdi biy, Aku menurut prasangka hambaKu kepadaKu, kata Allah dalam hadits Qudsi. Jika hambaKu berprasangka baik, maka yang dihasilkan adalah kebaikan. Tapi jika hambaKu berprsangka buruk, maka keburukan juga akhirnya yang dihasilkan. Wallahu a'lam.