SHIDIQ (Akhlaq Kelas X)
Sekolahmuonline - SHIDIQ (Akhlaq Kelas X). Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami posting untuk Anda materi pelajaran Akhlaq kelas X yang Materi ini sekaligus juga merupakan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) untuk kelas X SMA/SMK/MA. Silahkan dibaca dan pelajari dengan baik, diskusikan dengan teman-temanmu, tanyakan pada guru atau lewat komentar jika ada permasalah yang belum jelas. Selamat membaca dan selamat belajar.
Untuk contoh soal dan jawabannya shidiq atau sidiq bisa anda baca: Contoh Latihan Soal Materi Shidiq Kelas X
Dari segi etimologi (bahasa) shidiq berasal dari kata ash-Shidqu (الصدق) yang artinya benar atau jujur. Lawan dari ash-shidqu adalah al-kadzbu (الكذب) yang artinya dusta atau bohong. Abu Bakar shahabat Nabi diberi gelar ash-Shiddiq () artinya yang suka jujur/suka membenarkan (apapun yang diucapkan/disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam).
Secara terminologi (istilah) shidiq memiliki beberapa arti:
- Sesuainya antara ucapan dan perbuatan
- Kesesuaian antara informasi dan kenyataan
- Ketegasan dan kemantapan hati
- sesuatu yang tidak dicampuri kedustaan
Jujur adalah suatu perilaku yang menunjukkan adanya kesesuaian antara hati, perkataan, dan perbuatan. Apa yang diniatkan oleh hati, kemudian yang diucapakan oleh lisan dan diaplikasikan (diprkatekkan) dalam perbuatan adalah yang sesungguhnya terjadi. Orang yang beriman harus bersikap dan bersifat jujur. Orang yang jujur disebut ash-Shadiq (الصادق) yang artinya pelaku kebenaran atau orang yang jujur
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam QS. Ash-Shaff ayat 2-3:
يـاَيـُّهَا الَّذَيـْنَ امَنُوْا لِمَ تَـقُوْلُـوْنَ مَا لاَ تَـفْعَلُـوْنَ. كَـبُرَ مَقْتـًا عِنْدَ اللهِ اَنْ تَـقُوْلُـوْا
مَا لاَ تَـفْعَلُـوْنَ
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu perbuat (kerjakan). [Ash-Shaff : 2 – 3]
B. Dalil Perintah Berlaku Jujur
Dali ada dua macam, dalil aqli dan dalil naqli. Dali aqli adalah dalil yang bersumber dari proses atau kajian berpikir. Sedang dalil naqli adalah dalil yang dinukil/diambil atau bersumber dari al-Quran dan al-Hadits (as-Sunnah).
Berikut ini dalil naqli berkaitan dengan jujur yang ada dalam QS. At-Taubah ayat 119:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar (jujur)". (QS. At-Taubah [9] ayat 119)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Hendaklah kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan, sedangkan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang selalu berlaku jujur dan memilih kejujuran akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah diri kalian dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan, sedangkan kejahatan itu membawa ke neraka. Dan seseorang yang selalu berdusta dan memilih yang dusta akan dicatat disisi Allah sebagai pendusta". (HR. Bukhari dan Muslim)
" Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa". (HR. At-Tirmidzi)
C. Bentuk-bentuk Kejujuran
1. Jujur dalam niat (shidqul 'azmi)
2. Jujur dalam perkataan (shidqul hadits)
3. Jujur dalam pergaulan (Shidqul muamalah)
4. Jujur dalam janji (shidqul wa'di)
5. Jujur dalam kenyataan (shidqul haali)
Penjelasan:
Penjelasan:
1. Jujur dalam niat (shidqul 'azmi)
Jujur dalam niat maksudnya adalah mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya setiap akan melakukan perbuatan. Dipikirkan terlebih dahulu baik-buruknya, benar-salahnya, atau manfaat-mudharatnya. Setiap akan melakukan perbuatan baik, memperbagus niat, yaitu niat semata-mata karena Allah subhanahu wa ta'ala.
"Apabila kamu telah berazam (bertekad bulat), maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang beratwakkal kepadaNya". (QS. Ali Imran [3] ayat 159)
Tawakkal artinya: berserah diri setelah berusaha sebaik mungkin
2. Jujur dalam perkataan (shidqul hadits)
Jujur dalam perkataan berarti selalu berkata benar, baik ketika menyampaikan informasi, menjawab pertanyaan, memerintah, maupun melarang. Berkatalah yang jujur meskipun pahit!
" Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam (jika tidak bisa berkata yang baik)". (HR. Bukhari)
3. Jujur dalam pergaulan (Shidqul muamalah)
Jujur dalam pergaulan maksudnya kita senantiasa berlaku jujur dan benar dalam pergaulan (bermuamalah). Seorang muslim harus bisa menunjukkan keislamannya dengan tingkah laku yang islami ketika bergaul atau bermasyarakat. Apa yang dilakukannya bermanfaat dan tidak merugikan orang lain.
"Diantara tanda baiknya Islam seseorang adalah dia dapat meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat baginya". (HR. At-Tirmidzi)
4. Jujur dalam janji (shidqul wa'di)
Jujur dalam janji maksudnya selalu sungguh-sungguh dalam berjanji dan bersungguh-sunghuh pula untuk dapat menepatinya.
5. Jujur dalam kenyataan (shidqul haali)
Jujur dalam kenyataan adalah kita menampilkan diri kita apa adanya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
D. Menerapkan Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebagai pelajar harus membiasakan perilaku jujur (shidiq), baik ketika berada di lingkungan sekolah, di rumah, maupun ketika berada di luar rumah dan sekolah. Berikut ini contoh perilaku jujur:
- Minta izin/pamitan kepada orang tua ketika akan keluar rumah
- Tidak minta sesuatu di luar kemampuan orang tua (jujur dalam kondisi)
- Mengembalikan uang sisa belanja meskipun orang tua tidak meminta
- Melaporkan hasil belajar meskipun nilainya kurang
- tidak meminta atau memberi jawaban ketika ulangan
- mengatakan alasan yang sebenarnya ketika terlambat masuk sekolah
- membayar makanan atau minuman sesuai yang dimakan/diminun di kantin sekolah
- mengembalikan barang temuan milik teman (misal pulpen, penghapus, buku, dll)
E. Hikmah Berlaku Jujur (Shidiq)
Hikmah atau manfaat yang didapat dari perilaku jujur diantaranya:
- dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya
- hati menjadi tenang
- dilapangkan urusan hidupnya
- disukai banyak teman/orang
- diselamatkan dari adzab Allah