Hal-hal yang Merusak Iman (Aqidah Akhlaq Kelas XII) ~ sekolahmuonline.com

Hal-hal yang Merusak Iman (Aqidah Kelas XII) ~ sekolahmuonline.com. Al-imaan yaziidu wa yanqhusu. Iman itu kadang bertambah, kadang juga berkurang. Ketika dalam kondisi susah kadang manusia sangat ingat kepada Allah. Selalu berusaha taqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Iman senantiasa terpupuk dan terjaga. Ia sukses dengan ujian keimanannya. Tapi, ketika sedang dalam kondisi  bahagia, banyak yang terlena. Banyak yang lupa kepada Allah, sehingga dirinya makin jauh tak ingat kepada-Nya. Gagal dalam ujian keimanan lewat kenikmatan dunia yang dimilikinya. Na'udzu billaah min dzaalik (kita berlindung kepada Allah dari yang demikian).

Maka, agar iman tetap terjaga dan cenderung bertambah, maka seorang muslim atau muslimah harus senantiasa memupuk dan menjaga imannya.  Diantara bentuk memupuk imannya adalah dengan senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Sedangkan bentuk menjaga imannya diantaranya adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat merusak keimanan.

Hal-hal yang Merusak Iman

Beberapa hal yang dapat merusak keimanan diantaranya adalah:
A. Syirik
B. Takhayul, Bid'ah, dan Khurafat
C. Riya
D. Nifaq
E. Riddah
G. Fasiq

A. Syirik

Pengertian Syirik

Syirik secara bahasa berasal dari kata Syarika (شَرِكَ) yang artinya berserikat, bersekutu, bersama, atau berkongsi.

Sedangkan menurut istilah syirik artinya suatu perbuatan yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala atau menyamakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan selainnya.
Mereka meyakini ada kekuatan yang menyamai atau melebihi kekuatan Allah SWT yang dapat mendatangkan manfaat dan madharat.
Dalam al-Quran kata "syirik" dengan derivasinya (dalam berbagai bentuknya) disebutkan sebanyak 227 kali. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut dengan musyrik (مُشْرِك).

Syirik adalah Dosa Besar

Syirik adalah dosa besar yang tidak diampuni Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nisa' Ayat 48


إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".

Jenis dan Macam-macam Syirik

A. Syirik Besar dan Syirik Kecil
Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya (hukumannya), syirik dibagi menjadi dua:
1. Syirik Besar (asy-syirkul akbar)
2. Syirik Kecil (asy-syirkul ashghar)

Syirik besar adalah menjadikan selain Allah sebagai sekutu (niddan) yang disembah dan ditaati seperti halnya menyembah Allah SWT. Dia meminta dan berdoa kepadanya seperti meminta dan berdoa kepada Allah SWT.  Ia takut, berharap, dan cinta kepadanya seperti ia takut kepada Allah SWT atau ia melakukan suatu bentuk ibadah kepadanya seperti ibadah kepada Allah.

Syirik besar ada yang tampak nyata (dhahirun jaliyyun) seperti menyembah manusia, berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, dan benda-benda tertentu.

Syirik besar ada juga yang bersifat tersembunyi (bathinun khafiyyun) seperti berdoa meminta kepada orang yang sudah meninggal, minta pertolongan kepadanya agar dikabulkan keinginannya, minta disembuhkan dari penyakit atau dihindarkan dari bahaya, dan yang lainnya.

Syirik kecil adalah perkara atau perbuatan yang dapat membawa seseorang kepada kemusyrikan. Jika dilakukan terus menerus, maka dikhawatirkan dapat mengantarkan pelakunya kepada syirik besar.

Syirik kecil dalam bentuk amalan contohnya adalah riya (اَلرِّيَاء). Riya artinya pamer. Yaitu melakukan perbuatan karena ingin dilihat dan dipuji oleh orang lain.

Lebih jelas lagi riya artinya melihat (memperlihatkan). Secara istilah riya artinya memperlihatkan (memperbagus) suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian manusia.

Ada juga istilah yang mirip dengan riya, yaitu sum'ah. Sum'ah artinya memperdengarkan (menceritakan) suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian manusia.

Deskripsi mudah dan gamblang contoh orang yang riya dalam shalat:
Misal biasanya shalat dua rakaat dikerjakan dua menit. Berhubung shalat dipinggi ayah/ibu/guru/mertua dan lain-lain, maka shalat dua rakaatnya dikerjakan 7 menit atau 10 menit agar dinilai sebagai orang alim dan lain sebagainya.

Perbedaan syirik besar (asy-syirkul akbar) dan Syirik kecil (asy-syirkul ashghar)

Syirik Besar:
- Menyebabkan pelakunya keluar dari Islam
- Menghapus seluruh amal kebaikan yang dilakukan
- Menyebabkan pelakunya kekal di neraka (diharamkan masuk surga)

Syirik Kecil:
- Tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam
- Menghapus pahala amal yang disertai oleh syirik kecil tersebut
- Tidak menyebabkan pelakunya kekal di neraka

B. Syirik Rububiyyah, Syirik Uluhiyyah, dan Syirik Asma wa Shifat

Dilihat dari segi kekhususna sifat Allah SWT syirik dibedakan menjadi tiga: syirik rububiyyah, syirik uluhiyyah, dan syirik asma wa shifat

- Syirik Rububiyyah adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada sesuatu yang mampu menciptakan, memberi rizki, menghidupkan atau mematikan, dan sifat-sifat rububiyyah lainnya.

- Syirik Uluhiyah adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada sesuatu yang disembah dan ditaati, sesuatu yang bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafa'at tanpa izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyah.

- Syirik dalam asma wa shifat adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada yang memiliki sifat-sifat khusus yang hanya dimiliki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti mengetahui perkara yang ghaib, dan sifat-sifat lainnya.

B. Takhayul, Bid'ah, dan Khurafat

Tahayul

Secara bahasa Tahayul berasal dari kata tahayala-yatahayalu-tahayulan yang artinya reka-rekaan, persangkaan, atau khayalan. Secara istilah tahayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam baik Al-Quran maupun al-Hadits (As-Sunnah). Tahayul dasarnya adalah hayalan atau imajinasi manusia, tradisi yang bersumber pada kepercayaan animisme (roh nenek moyang) dan dinamisme (kepercayaan adanya kekuatan ghaib pada benda-benda tertentu)

- Contoh Tahayul: meyakini mitologi Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan yang akan menculik perempuan-perempuan yang memakai pakaian warna hijau jika bermain di pantai selatan, meyakini ramalan bintang (zodiak), meyakini hari-hari baik dan hari sial untuk hajatan

Bid'ah

Secara bahasa Bid'ah artinya sesuatu yang baru. Sedang secara istilah bid'ah artinya mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak dijumpai keterangannya dalam al-Quran dan as-Sunnah. Atau dengan ungkapan lain "amalan ibadah yang tidak ada tuntunannya baik dalam al-Quran maupun melalui hadits (sunnah) nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Contoh Bid'ah:
- memperingati hari kematian tujuh hari, empat puluh hari, seratus hari, hingga seribu hari
- mengkhususkan malam nishfu sya'ban untuk qiyamul lail dan puasa esok harinya

Khurafat

Khurafat (Churafat) menurut bahasa berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal atau aqidah yang tidak benar.
Secara istilah khurafat artinya suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesunguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memikiki dasar dari agama.

Contoh: mengkultuskan (menghormati secara berlebih-lebihan) terhadap orang-orang tertentu, menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk jimat

C. Riya

Riya artinya melihat (memperlihatkan). Secara istilah riya artinya memperlihatkan (memperbagus) suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian manusia.

Ada juga istilah yang mirip dengan riya, yaitu sum'ah. Sum'ah artinya memperdengarkan (menceritakan) suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian manusia.

Deskripsi mudah dan gamblang contoh orang yang riya dalam shalat:
Misal biasanya shalat dua rakaat dikerjakan dua menit. Berhubung shalat dipinggi ayah/ibu/guru/mertua dan lain-lain, maka shalat dua rakaatnya dikerjakan 7 menit atau 10 menit agar dinilai sebagai orang alim dan lain sebagainya.

D. Nifaq

Nifaq artinya berpura-pura. Yaitu menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung dalam hati.
Orang yang suka berbuat nifak disebut munafiq.

Ciri-ciri orang munafik:
- suka menghalangi orang beriman dalam menegakkan hukum Allah dan RasulNya
- Selalu mengajak kepada kekufuran
- suka berbuat kerusakan
- Bila berkata berdusta, berjanji mengingkari, diberi amanat berkhiayanat, dan bila bermusuhan berbuat curang

E. Riddah

Riddah secara bahasa artinya kembali (kembali kepada kekufuran). Secara istilah riddah artinya meninggalkan agama Islam secara sadar dan atas kemauan sendiri, tanpa ada paksaan dari orang lain.

Macam-macam riddah:
- Riddah dalam keyakinan (misal: meragukan ayat al-Quran, meragukan risalah nabi, menghalalkan yang diharamkan Allah)
- Riddah dalam perkataan (bersumpah dengan selain Allah, menghina al-Quran, menghina Nabi dan Rasul Allah)
- Riddah dalam perbuatan (bersujud kepada selain Allah, mempelajari dan mengamalkan sihir, memutuskan hukum tidak berdasarkan hukum Allah)

G. Fasiq

Fasik secara bahasa artinya keluar dari sesuatu. Secara istilah fasik artinya keluar dari ketentuan-ketentuan syariat, keluar dari ketaatan kepada Allah

Contoh-contoh perbuatan yang termasuk kefasikan:
Misal pas waktu shalat dhuhur tiba, tidak seger melaksanakn shalat tapi malah sibu berktifitas lainnya, di bulan Ramadhan tidak puasa padahal mampu melakukannya, dalam pergaulan pria wanita melanggar batas-batas agama.
Mei Inarti
Mei Inarti Seorang Guru Sekolah dan Ibu Rumah Tangga